KABUPATEN SEMARANG (Jatengreport.com) - Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Indrokilo Kabupaten Semarang melaksanakan kegiatan pelatihan bertema “Penguatan Kapasitas Usaha Kelompok Wanita Tani melalui Strategi Pemasaran dan Diversifikasi Gula Aren Cair” pada Senin, (23/12).

Bertempat di kediaman salah satu warga, pelatihan yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 ini dihadiri oleh 20 anggota KWT.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Pertamina Foundation melalui Tim KADAYA. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan baru kepada para anggota KWT dalam memproduksi gula aren cair, sekaligus membuka peluang usaha yang potensial untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Dalam pelatihan ini, seorang pengusaha gula aren dari Ambarawa, Thomas Siswadi hadir sebagai pembicara utama. Ia memberikan panduan teknis tentang pembuatan gula aren cair menggunakan dua metode, yakni berbahan dasar nira asli dan gula batok. 

Selain itu, beliau juga membagikan tips untuk menjaga kualitas produk dan strategi pemasaran agar gula aren cair dapat bersaing di pasar.

Sesi praktis menjadi bagian utama dari kegiatan ini. Para peserta diajak mencoba langsung proses pembuatan gula aren cair di bawah bimbingan pengusaha gula aren Thomas Siswadi.

Tak hanya itu, perbandingan hasil produk dari dua metode yang berbeda turut menjadi bahan diskusi menarik. Peserta mendapat wawasan baru mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan baku, yang akan membantu mereka menentukan pendekatan produksi terbaik sesuai kebutuhan.

Ketua KWT Dusun Indrokilo, Sriyatun mengungkapkan kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat berupa keterampilan ilmu baru dalam pengelolaan gula aren.

“Dari pelatihan ini, kami anggota KWT sangat berterima kasih dan menambah ilmu baru terkait pengolahan gula aren,” ungkap Sriyatun selaku ketua KWT

Diharapkan, pelatihan ini dapat membuka peluang usaha bagi anggota KWT dengan memproduksi gula aren cair berkualitas yang siap bersaing di pasar. Selain meningkatkan kapasitas produksi, strategi diversifikasi produk ini juga mendukung peningkatan ekonomi masyarakat di Dusun Indrokilo.