Tuntas! Migrasi Sistem Kelistrikan di Tambak Lorok Berhasil, PLN Pastikan Pasokan Listrik Nataru Aman
SEMARANG (Jatengreport.com) - PT PLN (Persero) berhasil memberikan pemberian tegangan pertama (energize) pada Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kilo Volt (kV) Bus Section A Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kilo Volt (kV) Tambak Lorok III – GIS 150 kV Tambak Lorok II di Kota Semarang.
Keberhasilan ini menandai suksesnya PLN dalam memigrasi secara keseluruhan sistem kelistrikan sebelumnya yakni Air Insulated Switchgear (AIS) 150 kV Tambak Lorok menjadi GIS 150 kV Tambak Lorok.
Plh. General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT), Kunto Nugroho menjelaskan bahwa sistem kelistrikan AIS atau gardu induk konvensional eksisting sebelumnya berpotensi mengalami korosi karena rob banjir tahunan dampak dari kenaikan permukaan air laut yang semakin tinggi.
Oleh karena itu, agar menjaga pasokan listrik tetap andal dan aman maka dilakukan migrasi menjadi GIS yang sebagian besar sistemnya berada dalam gedung.
“Kami sangat bersyukur pekerjaan migrasi dari AIS ke GIS ini berjalan dengan lancar. Pekerjaan migrasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan schedule yang telah ditentukan. Keberhasilan ini juga sekaligus menjadi kado akhir tahun serta wujud komitmen kami dalam memasok listrik yang andal dan aman, terkhusus saat ini menjelang Natal dan tahun baru,” kata Kunto.
Dibangun di kawasan Pelabuhan Tanjung Mas, Kota Semarang, proyek dengan nilai lebih dari Rp 400 Milyar tersebut mampu menyerap 174 pekerja lokal.
Pada saat yang sama, Ainanto Nindyo, Manager Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 4 (UPP JBT 4) menambahkan Pembangunan SKTT Bus Section A merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan loadflow dari GIS 150 kV Tambak Lorok dan mengeliminasi potensi gangguan akibat banjir rob yang kerap terjadi di area gardu induk.
Ainanto melanjutkan bahwa pekerjaan tersebut memiliki sejumlah tantangan mulai dari pengaturan beban dan penjadwalan pemadaman serta banyaknya penyesuaian dengan sistem pembangkit yang kompleks yang perlu dilakukan.
“Beroperasinya SKTT Bus Section A Tambak Lorok III – Tambak Lorok II akan menjadikan penyaluran daya dari pembangkit PLTGU Tambak Lorok 1 dan 2 menuju antar blok di GIS 150 kV Tambak Lorok lebih optimal dan andal,” jelas Ainanto.
Ainanto juga memberikan apresiasi serta terima kasih atas kerja keras serta kolaborasi yang terus berjalan antar PLN Group, kontraktor, pihak pemerintah, masyarakat dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam penyelesaian proyek ini.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras seluruh pejuang kelistrikan yang tidak kenal lelah menyelesaikan proyek ini. Selanjutnya kami berharap upaya dari PLN ini dapat berjalan optimal dan memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan kami,” ucap Ainanto.
Gas Insulated Switchgear (GIS) merupakan gardu induk yang menggunakan teknologi isolasi gas sulphurhexaflouride (SF6) dimana lahan yang digunakan lebih efisien dibandingkan gardu induk konvensional.
Melalui teknologi ini, pembangunan gardu induk tidak lagi membutuhkan luasan lahan yang besar sehingga efektif untuk diterapkan di kota / daerah padat penduduk.
tag: berita