Indonesia Siap Pimpin Peralihan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

images

Nasional

Tim Jateng Report

13 Nov 2024


JAKARTA (Jatengreport.com) – Indonesia kembali mempertegas komitmennya dalam aksi iklim global. Dalam pernyataan pada Konferensi Perubahan Iklim (COP29), Utusan Khusus Presiden, Hashim S Djojohadikusumo, menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan kebijakan iklim yang telah disepakati sebelumnya, sambil meningkatkan ambisi untuk masa depan yang lebih hijau.

Hashim menjelaskan, Presiden Prabowo memiliki visi pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun yang akan digerakkan melalui pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan, dan inklusif.

Visi ini berfokus pada target Indonesia untuk mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat, serta mengurangi emisi hingga satu miliar ton karbon dioksida.

Indonesia berencana meninggalkan energi fosil dan mengembangkan energi terbarukan dengan menambah 75% kapasitas pembangkit listrik.

Negara ini akan membangun 70.000 kilometer jalur transmisi cerdas untuk mendistribusikan energi terbarukan ke seluruh pulau utama.

Selain itu, pemerintah juga akan menambah 42 gigawatt tenaga angin dan surya serta meningkatkan kapasitas energi hingga 75 gigawatt.

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat ketahanan pangan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat.

Indonesia berkomitmen memulihkan lebih dari 12 juta hektar hutan yang rusak, revitalisasi lahan terdegradasi untuk meningkatkan produksi pangan, serta melindungi ekosistem laut demi mendukung ekonomi biru.

Pemerintah juga berupaya memberdayakan masyarakat lokal untuk terlibat dalam proyek ramah lingkungan ini.

Untuk mewujudkan visi ini, Hashim menekankan perlunya kerangka kebijakan ekonomi hijau yang komprehensif, investasi sebesar $235 miliar, dan dukungan internasional dalam bentuk teknologi, keuangan, serta investasi.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk penangkapan dan penyimpanan karbon, dengan akuifer yang dapat menyimpan hingga 500 gigaton karbon," ujar Hashim.

Beberapa perusahaan multinasional telah menyatakan minat mereka terhadap proyek besar ini.

Indonesia juga akan mengembangkan pasar karbon dengan mengoptimalkan 557 juta ton kredit karbon terverifikasi yang dimilikinya.

“Kita harus bekerja sama demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tegas Hashim.

Dengan langkah-langkah ambisius ini, Indonesia bertekad menjadi contoh global dalam upaya melawan perubahan iklim dan memastikan masa depan yang lebih berkelanjutan.

tag: berita



BERITA TERKAIT