3 Peristiwa dengan Korban Massal Selama Oktober 2022

images

pexels.com

Nasional

Ronald

02 Nov 2022


SEMARANG (Jatengreport.com) - Bulan Oktober 2022 lalu, masyarakat dunia dikagetkan dengan beberapa peristiwa atau tragedi yang menelan korban sampai ratusan jiwa, ditambah lagi korban-korban luka dan hilang. Peristiwa -peristiwa ini terjadi di negara dan waktu yang berbeda, namun dengan satu persamaan, yakni 'kecelakaan' yang terjadi dalam kerumunan massa.

Peristiwa menyedihkan ini segera menjadi perhatian masyarakat global karena jumlah korban yang besar.

Tragedi Kanjuruhan

Mengawali bulan Oktober 2022, peristiwa pertama terjadi di Indonesia, yaitu Tragedi Kanjuruhan. Tragedi ini terjadi di Stadiun Kanjuruhan, Malang tepat pada 1 Oktober 2022.

Saat itu Arema Malang sedang berhadapan dengan Persebaya Surabaya. Menurut keterangan polisi dan sejumlah saksi mata, karena suporter Arema tidak terima dengan hasil kekalahan timnya, mereka merangsek ke tengah lapangan untuk mengejar wasit dan para pemain lawan.

Pihak keamanan dari kepolisian berusaha menghalau para suporter masuk ke lapangan. Terjadi baku hantam antara para suporter Arema dan polisi, sehingga akhirnya petugas kepolisian menembakan gas air mata ke arah para suporter Arema yang sedang mengamuk itu.

Sedikitnya 135 korban jiwa dan sekitar 583 orang luka-luka pada peristiwa Kanjuruhan.

Tragedi Kanjuruhan sempat menjadi viral di Indonesia dan mancanegara, termasuk mendapatkan perhatian khusus dari FIFA dan AFC.

Presiden Jokowi langsung membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mendapatkan bukti dan fakta penyebab kerusuhan tersebut. Tidak hanya itu, Jokowi juga mengadakan kontak langsung dengan presiden FIFA Gianni Infantino untuk membentuk tim reformasi pesebakbolaan Tanah Air.

TGIPF mengambil kesimpulan dan rekomendasi agar PSSI segera melakukan Kongres Luar Biasa untuk mengganti kepengurusan, termasuk desakan mundur terhadap ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan para komite eksekutifnya (exco).

Tragedi Halloween Itaewon

Peristiwa selanjutnya terjadi di Distrik Itaewon, Korea Selatan pada saat perayaan Halloween, Sabtu (29/10).

Berawal dari ekonomi Distrik Itaewon yang sempat lesu selama masa pandemi selama 2 tahun. Itaewon yang begitu populer di kalangan anak muda Korea Selatan mengambil kesempatan hari Halloween untuk membangkitkan lagi perekonomian mereka disana.

Media di Korea Selatan melaporkan ada sekitar 100.000 ribu orang yang mengunjungi Distrik Itaewon pada saat itu. Sementara, struktur perkotaan Distrik Itaewon yang terdiri dari banyak jalan atau gang sempit itu tidak mampu menampung sebegitu banyak pengunjung.

Alhasil, sedikitnya 149 orang tewas karena berhimpitan dan terinjak-injak di antara kerumunan. Pemerintah Seoul juga menyatakan 150 orang korban luka-luka dan 350 orang hilang pada peristiwa tersebut.

Jembatan Gujarat India Roboh

Peristiwa yang terakhir adalah di robohnya sebuah jembatan di Gujarat, India, pada Minggu (30/10). Jembatan tersebut roboh setelah baru beroperasi kembali karena perbaikan minggu lalunya.

Peristiwa ini terjadi saat sekitar 200 orang berada di atas jembatan tersebut secara bersamaan.

Penyebab robohnya jembatan Gujarat masih diseldiki pihak berwenang. Pihak kepolisian setempat telah menangkap 9 orang tersangka yang kesemuanya adalah bagian dari Oreva Group, perusahaan yang mengelola perawatan dan operasional jembatan Mujarat.

Tragedi robohnya jembatan Gujarat menelan 137 korban jiwa, termasuk 50 orang anak-anak.

Berdendang Bergoyang, tragedi yang berhasil dicegah

Adapun acara festival Berdendang Bergoyang yang hampir menjadi sebuah tragedi serupa pada hari ke-3 acara tersebut (30/10) berhasil diantisipasi pihak kepolisian.

Dari keterangan polisi, disebut pihak management festival Berdendang Bergoyang memohon ijin hanya untuk sebanyak 3000 tiket saja, namun kenyataannya ada sekitar 21.000 pengunjung yang memadati area konser di Istora Senayan.

Acara tersebut segera dihentikan setelah pihak kepolisian melihat gejala kelebihan kapasitas dan banyaknya korban jatuh pingsan karena berhimpitan di kerumunan dan kesulitan mendapatkan oksigen.

tag: tragedi kanjuruhan , tragedi itaewon , berdendang bergoyang , jembatan gujarat



BERITA TERKAIT