Antisipasi Adanya Upaya adu domba pada isu Jokowi Ketum PDIP

images

Politik

Tim Jateng Report

31 Okt 2022


SEMARANG (Jatengreport.com) - Politikus Parta Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut ada upaya mengadi domba di internal parta berlambangkan banteng moncong putih terkait dengan isu dukungan Jowo Widodo maju menjadi Ketua Umum PDID Periode 2024.

“Saya meminta kita semua mewaspadai adanya penumpang gelap. Agar siapapun  tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang,” kata dia, Minggu (29/10).

Menurut Ganjar, dirinya dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai yang sangat paham bagaimana aturan dan relasi di partai.

“(Ide Jokowi Ketum PDIP) Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono,” katanya.

Mengenai suksesi ketua umum, lanjut Ganjar, kongres partai sudah mengatur dengan sangat rapi. Sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP, menurut Ganjar adalah kengawuran. "Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu,” katanya.

Agar isu tersebut tidak menjadi bola liar, Ganjar mengajak agar seluruh pendukung Presiden Jokowi mengcounter isu tersebut.

“Saya kira yang seperti ini mesti dicermati. Apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadudomba,” kata dia.

Menurut Ganjar, nuansa penumpang gelap dan adu domba juga tercium pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat itu sekelompok orang mengaku sebagai relawan Ganjar mendesak KPK mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani terkait kasus EKTP.

“Mulai banyak penumpang gelap dan mendorong-dorong dengan adu domba,” katanya, Minggu (29/10)

Ganjar meminta agar relawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi 2024 nanti.

“Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapapun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai,” katanya. (BDP) 

tag: jokowidodo , Ketum PDIP , Antisipasi Adanya Upaya adu domba , isu Jokowi Ketum PDIP , kolam retensi seluas 250 hektare



BERITA TERKAIT