JAKARTA (Jatengreport.com) – Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa pembangunan fasilitas rumah dinas bagi para menteri Kabinet Merah Putih belum masuk daftar prioritas pemerintah.

Menurutnya, jabatan sebagai menteri adalah amanah untuk mengabdi kepada negara, bukan untuk memperoleh kenyamanan berupa hunian dinas.

“Saya kira ini bukan sesuatu yang mendesak. Menjadi menteri itu soal pengabdian, bukan mencari tempat tinggal,” ungkap Prasetyo pada Minggu (27/10/24).

Prasetyo mengakui bahwa fasilitas ini mungkin saja akan terwujud suatu saat nanti, mengingat masa kerja kabinet yang masih panjang hingga 2029. Namun, saat ini Kemensekneg memilih fokus pada kebutuhan yang lebih krusial.

“Ke depan, kita bisa atur ini, tetapi tidak mendesak. Kami tak melihat fasilitas ini sebagai kebutuhan yang diinginkan oleh para menteri,” tambahnya.

Meski begitu, Prasetyo menekankan bahwa pemerintah akan tetap mengikuti aturan yang mengamanatkan penyediaan fasilitas rumah dinas untuk para pejabat negara.

Untuk itu, Kemensekneg akan melakukan inventarisasi terhadap fasilitas yang sudah ada di Jakarta, karena sebagian besar menteri saat ini berdomisili di ibu kota.

“Aturannya memang begitu, jadi kami akan inventarisir dan evaluasi apa yang sudah ada. Kebanyakan menteri pun sudah tinggal di Jakarta,” jelasnya.

Sikap ini mencerminkan fokus kabinet saat ini yang lebih mengedepankan pelayanan publik dan efisiensi penggunaan anggaran, di tengah banyaknya prioritas pembangunan yang sedang berjalan.