Jokowi Tegaskan Pentingnya Hilirisasi di Sektor ESDM untuk Tingkatkan Nilai Tambah Nasional

images

Nasional

Tim Jateng Report

11 Okt 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya hilirisasi dalam sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai strategi utama untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Pertambangan dan Energi di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Presiden menyoroti peran strategis sektor ESDM dalam memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima dari sektor ESDM sejak 2014 hingga saat ini mencapai Rp1.800 triliun. Angka tersebut, menurutnya, mencerminkan kontribusi besar sektor ESDM terhadap negara. “Jika melihat dua tahun terakhir, pada 2022, kita mendapatkan Rp348 triliun, sementara pada 2023 Rp229 triliun. Ini angka yang sangat besar,” ujar Presiden.

Dalam pidatonya, Presiden juga menyoroti pentingnya menciptakan nilai tambah dari komoditas ESDM seperti tembaga, nikel, dan batu bara melalui hilirisasi. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi boleh mengirim bahan mentah ke luar negeri, karena justru negara penerima yang mendapatkan keuntungan besar. "Selama lebih dari 400 tahun kita mengirimkan bahan mentah kita ke luar negeri. Mereka yang kaya, mereka yang menjadi negara maju, sementara kita tidak bisa melompat maju," tegas Jokowi.

Presiden kemudian mengulas dampak hilirisasi nikel yang telah menghasilkan peningkatan signifikan. Pada 2020, nilai ekspor nikel dari bahan mentah hanya mencapai USD 2,9 miliar, namun pada 2023 melonjak menjadi USD 34,4 miliar. Lompatan ini, menurut Presiden, memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi negara dan masyarakat.

“Jika seluruh komoditas kita masuk ke industri hilir, penerimaan negara akan melompat, dan hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan, seperti membangun jalan desa, tol, pelabuhan baru, hingga bandara. Selain itu, dapat disalurkan untuk subsidi dan bantuan sosial bagi masyarakat,” jelas Jokowi.

Selain hilirisasi, Presiden juga menekankan pentingnya peningkatan produksi minyak dan gas dalam negeri. Ia menegaskan bahwa lifting minyak harus terus meningkat, karena penurunan lifting akan meningkatkan impor yang berpotensi menguras devisa negara. "Jangan biarkan lifting minyak kita turun, meskipun hanya seliter. Harus naik setiap tahun,” katanya.

Presiden Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya penyederhanaan regulasi guna mempermudah investasi dan eksplorasi di sektor ESDM. Menurutnya, negara yang mampu bergerak cepat akan mengalahkan negara yang lambat. “Bukan negara besar yang akan mengalahkan negara kecil, tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat,” pungkas Presiden.

tag: berita



BERITA TERKAIT