Desa Wisata Berdaya Saing, Ferry Wawan Cahyono Tekankan Pelatihan SDM yang Berkelanjutan

images

Anggota DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono, S.Pi., M.Si

Jateng

Bintang

18 Sep 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) – Anggota DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, menyatakan dukungan penuh terhadap peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa wisata yang tersebar di seluruh provinsi Jawa Tengah.

Menurutnya, SDM yang kompeten merupakan fondasi utama bagi kemajuan desa wisata dan dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat serta ekonomi daerah.

Ferry Wawan Cahyono menyoroti bahwa desa wisata memiliki peran penting dalam sektor pariwisata Jawa Tengah.

Selain menawarkan pengalaman wisata yang autentik dan kearifan lokal, desa wisata juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Namun, untuk mencapai potensi maksimal, diperlukan penguatan SDM yang terlibat dalam pengelolaan dan operasional desa wisata.

"Peningkatan kapasitas SDM bukan hanya sekadar memberikan pelatihan, tetapi juga mencakup pembinaan secara berkelanjutan. Kita perlu memastikan bahwa pengelola desa wisata memiliki kemampuan dalam manajemen, pelayanan prima, pemasaran, serta pemahaman mendalam mengenai pariwisata yang berkelanjutan," ujar Ferry.

Ia menekankan bahwa SDM yang terlatih dan profesional akan mampu memberikan pengalaman wisata yang berkualitas dan berkesan bagi para pengunjung, sehingga meningkatkan citra positif dan daya saing desa wisata.

 

Dalam pandangannya, pengembangan SDM harus mencakup beberapa aspek, seperti pelatihan bahasa asing untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara, pengelolaan homestay yang sesuai standar internasional, serta pemanfaatan teknologi digital dalam promosi dan pemasaran.

"Saat ini, pemasaran digital menjadi kunci sukses bagi industri pariwisata. Desa wisata harus mampu memanfaatkan media sosial, website, dan platform online lainnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas," tambah Ferry.

Lebih lanjut, Ferry juga mendorong pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mengadakan program pelatihan dan pendampingan bagi pengelola desa wisata.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri pariwisata dalam menciptakan program yang sesuai dengan kebutuhan desa wisata.

"Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan program pelatihan yang komprehensif, mulai dari teknik pemanduan wisata, pengelolaan atraksi wisata, hingga manajemen keuangan," jelasnya.

Selain peningkatan kapasitas SDM, Ferry Wawan Cahyono menyoroti perlunya dukungan infrastruktur yang memadai.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti akses jalan, fasilitas umum, layanan transportasi, dan telekomunikasi menjadi faktor penting dalam menunjang perkembangan desa wisata.

"Desa wisata harus mudah diakses dan memiliki fasilitas yang memadai. Hal ini akan meningkatkan kenyamanan wisatawan dan memperkuat daya tarik desa wisata itu sendiri," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pengembangan desa wisata harus dilakukan secara holistik, tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan.

Pengelolaan desa wisata harus mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk pelestarian budaya dan lingkungan alam.

"Desa wisata harus tetap mempertahankan kearifan lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Ini adalah nilai tambah yang membuat desa wisata berbeda dan unik," kata Ferry.

Ferry berharap, dengan adanya peningkatan kapasitas SDM dan dukungan infrastruktur, desa wisata di Jawa Tengah dapat tumbuh dan berkembang menjadi destinasi unggulan yang mampu menarik wisatawan dari berbagai kalangan, baik domestik maupun mancanegara.

"Desa wisata memiliki potensi luar biasa untuk menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Dengan pengelolaan yang tepat dan SDM yang kompeten, kita bisa menciptakan desa wisata yang berkualitas dan berdaya saing," tuturnya.

Dukungan Ferry Wawan Cahyono terhadap pengembangan desa wisata ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk bersama-sama mengembangkan potensi desa wisata.

Ia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dalam memajukan desa wisata di Jawa Tengah, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.

"Peningkatan kapasitas SDM di desa wisata adalah investasi jangka panjang. Melalui SDM yang berkualitas, kita dapat mewujudkan desa wisata yang maju, berdaya saing, dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Dengan langkah ini, diharapkan desa-desa wisata di Jawa Tengah akan semakin siap menghadapi persaingan di era pariwisata global dan mampu menjadi contoh sukses bagaimana pengelolaan desa wisata yang profesional dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. (Adv)

tag: berita



BERITA TERKAIT