Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah X Jawa Tengah Tinjau Penemuan Dua Batu Prasasti Kuno di Rembang
REMBANG (Jatengreport.com) - Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Desa Warugunung, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, pada Rabu (4/9/2024), untuk meninjau temuan dua batu prasasti kuno yang ditemukan warga setempat. Batu prasasti beraksara Cina ini diperkirakan dibuat sekitar tahun 1876.
Kepala Pokja Penyelamatan dan Pengamanan BPK Wilayah X Jawa Tengah, Deni Wachju Hidayat, menyatakan bahwa prasasti tersebut berhubungan dengan bongpai atau nisan makam Cina yang ada di sekitar lokasi penemuan. "Kami akan melaporkan hasil temuan ini ke kantor. Prasasti ini penting karena memberikan gambaran tentang kondisi lingkungan di masa lampau," kata Deni setelah meninjau lokasi.
Berdasarkan hasil penelitian, prasasti tersebut menggambarkan keindahan alam di sekitar lokasi pada masa lalu. Deni menjelaskan, tulisan di prasasti menunjukkan bahwa daerah tersebut dulunya sangat indah, berbeda dengan kondisi saat ini yang ditumbuhi banyak pohon jati. "Menurut peneliti budaya Tionghoa, Aqni dari Universitas Indonesia dan Yayasan Lasem Heritage, dulunya lokasi ini sangat sejuk dan cocok untuk kehidupan, namun kini terlihat lebih gersang," tambah Deni.
Selain itu, prasasti juga menggambarkan adanya perbukitan dan aliran sungai di daerah tersebut, yang menambah keindahan alam di masa lalu.
Sementara itu, Kepala Sub Koordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Retna Dyah Radityawati, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan inventarisasi dan dokumentasi terhadap temuan tersebut. "Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pengamanan temuan ini," ujarnya.
Sebagai informasi, kedua batu prasasti berukuran besar ini ditemukan di tengah perkebunan jati, di atas bukit Pegunungan Lasem, Desa Warugunung. Lokasi prasasti berada di dekat dua makam berlanggam Tionghoa, lengkap dengan bongpainya.
Penemuan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak wawasan mengenai sejarah dan kebudayaan Tionghoa di wilayah Rembang, serta menjadi objek penting bagi pelestarian warisan budaya lokal.
4o
tag: jateng