Menilik Perjalanan Grup Vokal The Babydolls
JAKARTA (Jatengreport.com) - Nama The Babydolls sudah tidak asing lagi di dunia tarik suara dan showbiz, khususnya di Ibukota. Grup vokal yang digawangi Selviana Natalia (Selvie), Nita Oktavia (Ovie), dan finalis X Factor Indonesia tahun 2015 Ajeng Astiani menceritakan bagaimana perjuangan karir musik mereka hingga mereka masih eksis sampai sekarang.
Babydolls terbentuk di bawah naungan Ardha Entertainment (AE) yang berbasis di Jakarta Pusat. Ardha merekrut tiga orang penyanyi solo mereka untuk kemudian dijadikan trio vokal dalam satu grup. Seperti halnya AB Three, RDS dan trio lainnya, Babydolls yang terdiri dari tiga penyanyi solo tersebut harus membagi suara mereka.
Para personil Babydolls memiliki jangkauan nada (vocal range) yang serupa, meskipun teknik masing-masing memiliki gaya yang berbeda. Tidak hanya itu, kesulitan untuk mengambil bagian dalam grup ini juga terletak pada masing-masing genre dasar yang mereka miliki.
Namun demikian, mereka berhasil menjadi trio yang menampilkan kualitas secara grup dan tetap disegani sebagai penyanyi solo.
Semua personil mengawali dunia tarik suara secara otodidak.
Selvie berasal dari Jakarta. Ia ditunjuk sebagai group leader The Babydolls. Ovie mulai bernyanyi semenjak masih di bangku sekolah. Kendati orang tuanya tidak tahu ia pandai bernyanyi, karena kecintaannya terhadap musik sangat tinggi, Ovie tetap menekuni dunia olah vokal dengan mengikuti berbagai kontes bernyanyi.
Selviana Natalia, Leader Babydolls. Sumber: Dok. Babydolls.
Ayah Selvie yang merupakan pemain Saxophone baru menyadari anaknya berpotensi sebagai penyanyi ketika Selvie duduk di bangku SMA. Tidak banyak berpikir lagi, Ayah Selvie langsung mengajak anaknya itu untuk menjadi penyanyi di cafe tempat ayahnya bekerja. Selvie muda pun lulus SMA dengan biaya sendiri dari hasil bekerja sebagai penyanyi.
"Waktu masih SMA saya selalu didampingi papa bernyanyi di cafe," cerita Selvie.
"Di sekolah, kalau saya terlambat atau tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), saya selalu bilang malamnya saya bekerja (nyanyi di cafe). Guru-guru saya memaklumi kondisi itu," imbuhnya.
Serupa dengan Selvie, Ovie yang menjadi lead vokal Babydolls, juga mengawali dunia tarik suara semenjak usia dini, tepatnya mulai dari kelas 3 SD. Ia selalu mendapatkan dukungan dari paman dan tantenya untuk berlatih bernyanyi.
Deni Setiawan, paman Ovie, adalah seorang musisi dangdut sebagai pemain keyboard. Rasa keingintahuan Ovie kecil membuatnya selalu mengintip sang paman ketika berlatih. Ovie pun mulai diajari berbagai teknik dasar untuk bernyanyi lagu dangdut.
"Dulu aku suka ngintip-ngintip paman saya berlatih," kenang Ovie.
NIta Oktavia, lead vocal The Babydolls. Sumber: Dok. Babydolls.
Ovie yang berasal dari Lampung ini mulai mencoba keluar dari warna dangdut ketika remaja, sebelum ia mulai bekerja secara profesional sebagai penyanyi reguler. Setelah lulus SMA, Ovie mulai menjalani long trip ke luar kota seperti Pangkal Pinang, Batam, Samarinda dan lain lain. Pada tahun 2010 ia berangkat ke Jakarta.
Lain halnya dengan Ajeng, bernyanyi awalnya adalah keterpaksaan karena keinginan orang tua. Tadinya Ajeng tidak terlalu suka tampil di depan umum untuk bernyanyi. Namun ketika masih kecil, orang tua Ajeng terus mengarahkannya untuk berlatih dan mengikuti kontes-kontes bernyanyi.
"Untuk naik panggung saja saya sampai dicubiti supaya mau," kata Ajeng.
Sampai pada saat kondisi keluarga memburuk secara finansial, Ajeng muda disertakan orang tua untuk mencari uang sebagai pengamen di dalam bus. Namun ternyata perjalannya itu yang membuat karakter vokal Ajeng terbentuk. Ajeng berhasil lolos ke panggung yang lebih besar, yakni ajang pencarian bakat di TV.
Ajeng Astiani ketika tampil di X Factor Indonesia 2015.
Ajeng Astiani pernah mengikuti program Mama Mia (2007) dan finalis X Factor Indonesia musim ke-2 (2015). Saat itu ia dimentori oleh penyanyi Afgan dan bersaing dengan finalis lainnya seperti Clarisa Dewi, Jebe & Petty, Desy.
Selvie, Ovie dan Ajeng bertemu di Jakarta. Mereka direkrut Ardha Entertainment untuk membentuk The Babydolls pada tahun 2012 silam.
"Kami merasa satu frekuensi, berlatar belakang keluarga yang kurang harmonis, hebat bersama, susah bersama" kata Ajeng dan Selvie.
Babydolls menceritakan bagaimana management membentuk mental mereka melalui jadwal yang ketat, repertoire yang selalu bersifat menantang dan kualitas vokal yang harus senantiasa terjaga.
"Dulu kami mesti belajar banyak jenis genre seperti pop, rock, jazz, latin jazz, dan sebagainya. Mempelajarinya sulit," kata Selvie.
"Kalau sekarang hanya cukup menghapal lagu-lagu yang populer seperti lagu di Tiktok, sudah aman," imbuh Ajeng.
Ditanya soal cara menjaga keharmonisan, baik dalam hubungan persahabatan maupun secara musikal, mereka mengatakan semua harus dilakukan secara profesional. Sikap profesional adalah salah satu kunci agar mereka tetap eksis.
"Apapun yang terjadi, sebagaimanapun ada pertikaian, kita harus tetap bersikap profesional. Sedangkan untuk menjaga agar grup menampilkan kualitas musik yang baik, masing-masing harus mengesampingkan rasa egois-nya," Papar Ovie.
Walaupun sempat vakum bernyanyi karena COVID 19 dan mereka sekarang terpisah jarak karena berdomisili di kota berbeda, personil Babydolls masih eksis di dunia olah vokal.
Selvie dan Ovie saat ini aktif menjadi live streamer di sebuah aplikasi bernyanyi. Sesekali mereka juga bernyanyi di event-event. Ajeng sampai saat ini masih tampil di berbagai event dan streaming, ia juga secara reguler tampil di sebuah cafe di Jakarta bersama sang suami.
"Passion kami adalah dunia olah vokal. Setelah apapun yang terjadi, kami tetap kembali ke dunia bernyanyi." jelas Ajeng.
Mereka sempat menyisipkan pesan untuk generasi penerus sebelum mengakhiri pembicaraan.
"Entertainment itu 70 persen looks (penampilan) dan 30 persen telinga (kualitas suara). Kalau mau bagus, bagus sekalian, kalau mau jelek, jelek sekalian." kata Ajeng lagi.
"Ketika menjadi seorang penyanyi atau entertainer, sebagus apapun kualitas kita, janganlah menjadi arogan dan tetap jaga personality yang baik. Karena sekali menjadi arogan, kita akan jatuh." The Babydolls.
"Tetaplah bernyanyi dan berkarya," tegas Ovie. (nald)
tag: babydolls , ardha entertainment , ajeng astiani , x factor indonesia , selviana natalia , nita oktavia