Polda Jateng-Kemenkes Rapat Koordinasi, Tindaklanjuti Dugaan Perundungan Mahasiswi PPDS Undip

images

Nasional

Tim Jateng Report

30 Agt 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Polda Jawa Tengah tindaklanjuti temuan dugaan perundungan yang diduga menjadi penyebab kematian AR, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Mahasiswi tersebut ditemukan meninggal dunia di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, pada Senin (12/8) yang lalu, dengan dugaan kuat bahwa ia melakukan bunuh diri.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto dalam keterangannya, Jumat (29/8), menyampaikan Kementerian Kesehatan telah melaksanakan rapat koordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah tentang temuan hasil investigasi atas kemarian AR

“Hari ini, kami saling koordinasi terkait bahan hasil investigasi yang sudah dilakukan Kemenkes dan rencana tindakan ke depan. Setelah pertemuan ini masih ada pekerjaan rumah (PR) untuk memastikan kematian dokter AR. Ini juga menunggu hasil autopsi psikologi yang akan menjadi petunjuk untuk menjelaskan penyebab kematian dokter residen Undip ini,” ujar Artanto.

Menurut Artanto, hasil investigasi dari Kemenkes akan diuji di laboratorium forensik untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut. Pihaknya juga telah meminta keterangan dari lebih dari 10 saksi, termasuk keluarga, teman satu angkatan, pihak rumah sakit, dan rekan seprofesi korban.

Artanto mengaku, menerima sejumlah dokumen temuan hasil kerja tim Investigasi Kemenkes berupa beberapa surat, keterangan korban yang terdokumentasi di handphone, dan rekaman voice note.

“Soal rekaman itu menjadi bahan penyelidikan dan pendalaman. Kalau temuan lainnya akan dilakukan analisa.”

Artanto juga menegaskan bahwa kepolisian terbuka untuk menerima laporan dari siapa saja yang memiliki informasi terkait dugaan perundungan yang dialami oleh AR.

“Bisa menghubungi Kemenkes atau kepolisian. Yang bersuara tentu kita lindungi,” tambahnya.

Sementara itu, Inspektur Investigasi Kemenkes, Valentinus Rudy Hartono, menyatakan keseriusan Kemenkes dalam mengungkap kasus ini.

“Semua bukti telah disampaikan ke Polda Jateng, yang jelas kami telah berupaya semaksimal mungkin,” kata Rudy.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena adanya dugaan bahwa perundungan yang dialami AR di lingkungan akademiknya menjadi faktor utama yang menyebabkan mahasiswi tersebut mengakhiri hidupnya. Kemenkes dan Polda Jawa Tengah kini terus bekerja sama dalam upaya untuk mengungkap kebenaran terkait dugaan tersebut.

tag: jateng



BERITA TERKAIT