Bunda Milenial Kota Semarang Meriahkan Parade Budaya “1st Yogyakarta International Dance Carnaval”

images

Jateng

Tim Jateng Report

27 Agt 2024


YOGYAKARTA (Jatengreport.com) – Parade etnis dan budaya dalam rangkaian acara 1st Yogyakarta International Dance Carnaval, berlangsung sangat meriah, Minggu (25/8/2024) sore. Kegiatan yang berlokasi di kawasan Malioboro itu sukses menyedot perhatian ribuan penonton.

Parade kebudayaan tersebut diikuti kurang lebih 25 peserta dari berbagai komunitas tari yang berasal dari dalam dan luar negeri. Setidaknya ada 5 negara yang datang ikut meramaikan, yakni Filipina, Korea, India, Columbia, dan Botswana Afrika.

Kemeriahan acara ini karena faktor berkumpulnya ragam etnis dan budaya nasional dan Internasional yang bersatu di Yogyakarta. Dengan mengusung tema “Melalui Budaya Kita Ciptakan Pilkada damai dan “Through The Culture We Become One”, gelaran parade internasional sengaja diselenggarakan sebagai persembahan untuk masyarakat umum.

Selain 5 negara yang ikut hadir dan berkompetisi, ada 21 perwakilan daerah (provinsi) di Indonesia yang menjadi peserta. Para peserta tampil mengenakan kostum budaya daerah dan negara masing-masing. Mereka unjuk kreasi menampilkan seni budaya masing-masing.

Yang lebih menarik, pihak panitia juga mengundang Bunda Milenial, yaitu Komunitas Perempuan Berkebaya dari beberapa daerah. Mereka antusias ikut memeriahkan acara ini dengan mengajak para anggotanya.

Tampak hadir perwakilan dari Bunda Milenial Kota Semarang, Jakarta, Banjarnegara, Banyumas, Surabaya dan Palembang.

Ibu-ibu dari Bunda Milenial ini berseragam kebaya dan berkain warna-warni. Mereka terlihat kompak berjalan dan melakukan atraksi payung fantasi serta membawakan yel yel.

Selain dengan atraksi dan yel-yel, sepanjang perjalanan para peserta parade juga menggunakan payung tari untuk menghibur warga masyarakat yang dilewatinya.

Mereka seakan sedang menyampaikan pesan bahwa "Perempuan Berkebaya Berjalannya Anggun Mempesona, Perempuan Berkebaya Asli Indonesia".

Pesan lain yang hendak disampaikan adalah bahwa kebaya merupakan jati diri perempuan Indonesia, di mana Bunda Milenial Indonesia, khususnya Bunda Milenial Kota Semarang mengajak rakyat Indonesia untuk mendukung “Kebaya Go to UNESCO”.

Parade budaya internasional ini dimulai dari Gedung DPRD DIY hingga Titik Nol Kilometer. Di sepanjang jalan Malioboro itu pun masyarakat yang menyaksikan ikut mengambil momentum untuk berfoto bareng peserta, khususnya dengan peserta asal negeri seperti Colombia, Filipina, dan Korea Selatan.

Sebelumnya, pada saat pembukaan di Titik Nol Yogyakarta, Sabtu (24/8/2024) sore, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara yang hadir pada saat pembukaan di Titik Nol Yogyakarta, Sabtu (24/8/2024) sore, menyambut gembira puluhan kontingen kontestan 1st Yogyakarta International Dance (YID) Carnival 2024.

Tak banyak yang disampaikan GKR Bendara saat membuka festival yang diikuti ratusan penari dari 5 negara dan 21 provinsi di Indonesia itu. Namun, putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X ini mengungkapkan rasa gembira atas gelaran Festival Yogyakarta International Dance tersebut.

“Selamat datang di Yogyakarta kepada seluruh peserta Yogyakarta International Dance. Selamat menikmati keindahan Kota Yogyakarta dengan gembira. Selamat berkreasi di festival ini,” ucap GKR Bendara.

Ketua Panitia 1st YID Carnival, Vivi Sandra Putri membenarkan, festival ini menampilkan ragam seni dan budaya etnis dari 21 provinsi di Indonesia dan 5 negara, yakni Korea Selatan, Filipina, India, Colombia, dan Botswana Afrika.

“Ada 21 daerah di Indonesia ikut tampil di YID Carnival yang baru kali pertama kita gelar ini. Di antaranya, Kesultanan Cirebon Banten, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Surabaya, Jember, Banyumas, Aceh, Jawa Tengah, dan sebagainya,” kata Vivi Sandra.


 

tag: berita



BERITA TERKAIT