MAGELANG (Jatengreport.com) - Desa Sidomulyo dikenal sebagai salah satu sentra budidaya anggrek di wilayah ini, dengan banyaknya pelaku UMKM yang mengembangkan usaha anggrek sebagai sumber penghidupan utama mereka. 

Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, banyak UMKM di desa ini masih menghadapi tantangan signifikan dalam hal pengelolaan keuangan. Sebagian besar pelaku usaha masih menggunakan metode manual untuk mencatat transaksi dan mengelola keuangan mereka, seperti mencatat di buku tulis atau menggunakan lembaran kertas.

Pengelolaan keuangan yang manual ini sering kali menimbulkan berbagai masalah, seperti ketidakakuratan pencatatan, kehilangan data, dan kesulitan dalam memantau arus kas. Akibatnya, banyak pelaku UMKM yang kesulitan dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat karena kurangnya informasi keuangan yang akurat dan terkini.

Di era digital yang semakin berkembang pesat ini, UMKM di Desa Sidomulyo perlu beradaptasi dengan teknologi untuk meningkatkan daya saing mereka. Salah satu solusi yang dapat membantu adalah dengan memanfaatkan aplikasi digital untuk mengelola keuangan, seperti Aplikasi Buku Warung. 

Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah pelaku UMKM dalam mencatat transaksi, mengelola piutang, dan menghasilkan laporan keuangan secara otomatis.

Menyadari pentingnya hal ini, Tim II KKN Universitas Diponegoro berinisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan digitalisasi sistem keuangan bagi pelaku UMKM anggrek di Desa Sidomulyo.