Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Pengaplikasian Alat Otomatisasi Pendeteksi Kebocoran Gas dan Beri Pelatihan Kebakaran Kebocoran Gas ke Ibu-Ibu PKK Kader di Desa Sidomulyo Magelang
SEMARANG (Jatengreport.com) - Melalui pengabdian masyarakat di Desa Sidomulyo, KKN Tim II UNDIP dengan upaya meningkatkan keamanan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya kebocoran gas LPG menggunakan buzzer dan sensor MQ-2 pada ibu-ibu PKK kader, Desa Sidomulyo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Selasa (6/8).
Dengan melakukan pembuatan alat dan kegiatan pelatihan, serta pemaparan betapa pentingnya melakukan langkah darurat atasi dini kebocoran gas LPG.
Cara Kerja Alat Pendeteksi Kebocoran Gas Menggunakan Buzzer dan Sensor MQ-2, saat alat ditempatkan di daerah gas dan disambungkan ke daya, sensor MQ-2 mendeteksi keberadaan gas di sekitarnya. Sensor ini mengukur konsentrasi gas dan mengubahnya menjadi sinyal tegangan.
Sinyal tegangan dari sensor MQ-2 dikirim ke mikrokontroler. Mikrokontroler akan memantau level tegangan ini secara terus-menerus. Mikrokontroler membandingkan sinyal tegangan yang diterima dari sensor dengan ambang batas yang telah ditentukan.
Jika sinyal tegangan ini melebihi ambang batas, yang berarti konsentrasi gas mencapai tingkat berbahaya, mikrokontroler akan memicu alarm. Ketika konsentrasi gas melebihi ambang batas, mikrokontroler akan mengaktifkan buzzer.
Buzzer akan mengeluarkan suara keras sebagai tanda peringatan adanya kebocoran gas. Suara ini bertujuan untuk memperingatkan penghuni agar segera mengambil tindakan, seperti mematikan sumber gas dan menghubungi petugas terkait. Setelah kebocoran gas ditangani dan konsentrasi gas kembali normal, sistem dapat di-reset untuk kembali ke kondisi siaga.
Dengan adanya alat pendeteksi kebocoran gas, risiko ini dapat diminimalisir, memberikan rasa aman bagi warga desa. Alat ini menggunakan teknologi sederhana namun efektif yang mudah diimplementasikan dan dipelihara. Sensor MQ-2 dan buzzer adalah komponen yang terjangkau dan mudah dioperasikan, menjadikannya solusi praktis untuk masyarakat desa.
Melalui kegiatan ini, warga desa juga akan mendapatkan edukasi mengenai pentingnya keselamatan dalam penggunaan gas. Ini bukan hanya sekadar menyediakan alat, tetapi juga meningkatkan kesadaran warga tentang bahaya kebocoran gas dan tindakan pencegahannya. Alat pendeteksi kebocoran gas bisa menjadi alat penyelamat nyawa di situasi darurat. Warga yang cepat menyadari adanya kebocoran gas berkat alat ini dapat segera mengambil tindakan, mencegah kecelakaan fatal.
Proker ini dapat diterapkan secara luas di seluruh desa, tidak hanya di rumah tangga, tetapi juga di tempat-tempat usaha yang menggunakan gas LPG. Hal ini menjadikannya solusi yang berdampak besar pada keselamatan komunitas secara keseluruhan.
Beberapa hambatan salah satunya adalah pemeliharaan alat pendeteksi gas. Selain itu, rendahnya tingkat literasi teknologi di kalangan warga juga dapat menjadi kendala dalam penggunaan dan pemahaman alat tersebut. Pencapaiannya adalah Ibu-ibu PKK kader di Desa Sidomulyo dalam sesi pemaparan menunjukkan antusiasme dan minat mereka terhadap program ini.
Lalu, mayoritas peserta memahami pentingnya alat pendeteksi kebocoran gas dan bagaimana penggunaannya, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab. Untuk keberlanjutannhya perlu dilakukan evaluasi rutin terhadap efektivitas alat dan program secara keseluruhan dan diperlukan program sosialisasi dan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat, terutama bagi penduduk baru atau yang belum terlibat.
tag: berita