SEMARANG (Jatengreport.com) - Semarang Writers Week IV 2024 berlangsung selama lima hari penuh di Gd. Monod Huis, Jl. Kepodang, Kota Lama, Kota Semarang, dari Jumat (26/7/2024) hingga Selasa (30/7/2024). Acara ini diinisiasi oleh Platform Bukit Buku dari Kolektif Hysteria dan melibatkan banyak pihak dalam pelaksanaannya.

Kepala Project Semarang Writers Week IV, Radit Bayu menjelaskan acara ini melibatkan sekitar 21 penerbit buku. "Setidaknya ada 21 penerbit yang kita ajak serta untuk berkolaborasi dalam Semarang Writers Week IV," jelas Radit.

 Buku-buku yang diterbitkan oleh para penerbit tidak hanya dipamerkan tetapi juga dijual dalam bentuk bazar buku. Penerbit yang berpartisipasi antara lain Rua Aksara, Falcon Publishing, Sinar Hidoep, Pataba Press, Ultimus, Banana, Akhir Pekan, Patjar Merah, Indoprogress, dan lainnya.

Radit menjelaskan bahwa bazar buku dan konten acara seperti forum atau diskusi tentang literasi kota dipilih karena menurut penelitian timnya, akses literasi di Kota Semarang masih kurang. Wacana ini diangkat dan dikaitkan dengan metode pembangunan kota yang ideal dalam bentuk non-fisik. 

"Karena agenda ini juga masuk Purwarupa, lanjutan dari Program PekaKota Institute 2024 yang memang fokus pada wacana kota, makanya dikaitkan dengan literasi kota," ungkap Radit.

Penelitian menunjukkan bahwa fasilitas seperti Perpustakaan Daerah atau pusat literatur kurang memadai untuk menyediakan akses literatur perkotaan di Kota Semarang. Oleh karena itu, Radit dan tim tidak hanya menyediakan bazar buku tetapi juga melibatkan banyak penulis yang fokus pada wacana kota. 

"Nggak cuma penulis fiksi, tetapi para periset yang memang fokus menulis data terkait perkembangan Kota Semarang. Baik itu dari segi budaya, seni ataupun sosial," kata Radit.

Program Manager Bukit Buku, Istiqbalul Fitriya, menambahkan bahwa identitas sebuah kota harus dipertahankan mengingat pesatnya pembangunan infrastruktur.