Badan Pangan Nasional Pantau Pasar Johar, Harga dan Pasokan Pangan Stabil
SEMARANG (Jatengreport.com) - Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, mengawasi harga bahan pangan di Pasar Johar pada hari Minggu (30/6/2024). Berdasarkan pemantauannya, harga dan pasokan beberapa komoditas pangan terbilang stabil.
Pemantauan dilakukan bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah, Dyah Lukisari, dan Sekretaris Dishanpan Kota Semarang, Pranyoto. Turut serta dalam pemantauan ini adalah Kabid Ketersediaan dan Stabilitas Pangan dari Dishanpan Jawa Tengah, Sri Brotorini, serta Koordinator Wilayah 01 Johar, Supana.
Pantauan dilakukan di Pasar Johar Selatan yang menjual berbagai bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih, cabai, beras, daging ayam, dan daging sapi. Setelah itu, mereka melanjutkan tinjauan ke area depan Pasar Kanjengan.
I Gusti Ketut Astawa menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan untuk mengawasi harga-harga bahan pangan. Menurutnya, hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga masih stabil, misalnya harga daging ayam berkisar antara Rp37 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram, yang masih menguntungkan bagi konsumen dan produsen.
Dia juga mencatat bahwa harga bawang putih berkisar antara Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah sekitar Rp28 ribu per kilogram. Selain itu, beras jenis SPHP dijual seharga Rp12 ribu per kilogram, dan harga daging sapi berada di rentang Rp120 ribu hingga Rp135 ribu per kilogram. Harga minyak goreng juga tercatat sekitar Rp19 ribu.
“Hasil pantauan kami, harga masih bagus, stabil. Seperti daging ayam yang berkisar Rp37 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Masih sangat bagus bagi konsumen, dan mudah-mudahan juga bagi produsen,” tuturnya.
Astawa juga menyebutkan bahwa Bapanas telah mengeluarkan kebijakan terkait Harga Acuan Pembelian (HAP) gula pasir sebesar Rp17.500 per kilogram untuk konsumen, sambil berharap agar harga di tingkat petani tetap stabil meskipun dalam masa giling tebu.
“Dari sisi pusat kami men-trigger pemda ajak kolaborasi. Khusus untuk Provinsi Jateng sangat kolaboratif, responsif, bahkan kadang duluan turun tangan untuk memantau kondisi di lapangan. Kami di pusat memperkuat peran Bulog tatkala harga rendah di sisi hulu. Maka, peran Bulog harus kita tingkatkan peran, termasuk BUMN lainnya. Maka ini kolaboratif untuk menjaga stabilisasi hulu dan hilir,” paparnya.
Dia menambahkan bahwa Bapanas terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan.
“Pasokan cukup, bahkan untuk ngebaki toko pun bisa. Terkait harga, cuma bawang merah saja yang turun, lainnya stabil,” pungkas Tilah
tag: jateng