SEMARANG (Jatengreport.com) - Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996).

Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa.

Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi.

Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu, melihat momentum pada bulan Ramadhan dan menjelang lebaran kali ini pentingnya pengawasan kebutuhan pangan untuk mengantisipasi adanya lonjakan yang terjadi di masyarakat.

Oleh sebab itu, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengingatkan Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan bidang pertanian di Jawa Tengah untuk fokus mengedepankan kolaborasi ketahanan pangan.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk mengedepankan ketahanan pangan.

"Ketahanan pangan merupakan pilar utama dalam sebuah perubahan dalam suatu daerah, maka dari itu di sini pentingnya peran kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjamin kebutuhan pokok," ujar Ferry, Sabtu (30/3).

Menurutnya, kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan para pelaku usaha pertanian, petani, serta pihak terkait lainnya merupakan kunci dalam mencapai tujuan tersebut.

"Kita harus bersama-sama membangun sinergi yang kuat antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan menjaga stabilitas harga pangan," tandasnya.

Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, Wakil Ketua DPRD Jateng ini juga mengajak semua pihak terlibat untuk memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan serta penerapan teknologi pertanian yang inovatif.

"Kita perlu terus mengembangkan pola pertanian yang ramah lingkungan dan memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi," tambahnya.

Selain itu, Ferry juga menyoroti pentingnya pendampingan dan bantuan teknis kepada para petani, terutama dalam hal penerapan praktik pertanian yang baik dan penggunaan sarana pertanian yang modern.

"Dukungan teknis dan pendampingan yang intensif akan membantu petani meningkatkan hasil panen mereka dan meningkatkan kesejahteraan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ferry juga menekankan Pemerintah daerah diharapkan untuk mengoptimalkan program-program bantuan kepada petani, termasuk dalam hal akses terhadap modal usaha, bibit unggul, pupuk, dan sarana irigasi yang memadai.

"Komitmen dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Jawa Tengah," pungkas Ferry. (Adv)