SEMARANG (Jatengreport.com) - Kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi sorotan utama di tengah masyarakat kita hari ini. Meskipun telah ada upaya besar untuk memerangi masalah ini, statistik menunjukkan bahwa kekerasan tersebut masih merajalela di berbagai lapisan masyarakat.

Hal ini memunculkan kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna melindungi perempuan dan anak-anak dari ancaman yang mengintai.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan terbarunya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia masih mengkhawatirkan.

Hingga kuartal pertama tahun ini, jumlah laporan kekerasan domestik yang melibatkan perempuan dan anak mencapai angka yang mencengangkan, menyoroti sebuah masalah yang belum terselesaikan di negeri ini.

Oleh karena itu, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono meminta supaya perlindungan terhadap perempuan dan anak bisa lebih diperkuat.

Ia juga menekankan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan kewajiban bersama seluruh elemen masyarakat.

"Situasi ini memerlukan respons yang cepat dan tindakan yang tegas dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat secara keseluruhan," ungkap Ferry.

Ferry menyoroti pentingnya penguatan peraturan dan mekanisme perlindungan yang ada.

Menurutnya, penegakan hukum yang lebih ketat dan efektif terhadap pelaku kekerasan, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan konseling bagi korban, menjadi langkah-langkah yang harus diambil secara mendesak.

"Saya akan memperjuangkan agar kebijakan dan program-program yang berfokus pada perlindungan perempuan dan anak dapat lebih diperkuat dan diimplementasikan dengan baik di tingkat daerah," tambah Ferry.

Hukum yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih ketat terhadap kasus-kasus kekerasan domestik diharapkan dapat menjadi penghalang bagi para pelaku yang berani melakukan tindakan keji terhadap perempuan dan anak.

Dengan adanya dorongan ini, diharapkan langkah-langkah konkret dapat segera diambil untuk mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan yang aman dan mendapatkan perlindungan yang layak sesuai dengan hak asasi manusia.

" Marilah kita bersatu sebagai satu bangsa, satu komunitas, untuk menghapuskan kekerasan dari rumah-rumah kita, dari jalan-jalan kita, dan dari masyarakat kita secara keseluruhan," tutup Ferry. (Adv)