BREBES (Jatengrepor.com) - Telor asin, salah satu makanan khas Brebes, Jawa Tengah, terus meraih popularitasnya sebagai oleh-oleh yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai budaya yang mendalam.

Dengan cita rasa yang khas dan proses pembuatannya yang unik, telor asin Brebes telah menjadi ikon kuliner yang tidak tergantikan.

Pengakuan atas keistimewaan telor asin Brebes tidak hanya datang dari kalangan lokal, tetapi juga mulai mendapatkan perhatian dari tingkat nasional.

Berkat rasa gurih dan aroma yang menggugah selera, telor asin Brebes telah menjadi favorit di meja makan keluarga maupun di meja hidangan tamu.

Proses pembuatan telor asin ini melibatkan teknik tradisional yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Mulai dari pemilihan telur bebek yang berkualitas, proses pengasinan dengan campuran garam alami, hingga penyimpanan dalam waktu yang tepat, semua tahap proses ini menjadikan telor asin Brebes memiliki cita rasa yang unik dan terjaga kualitasnya.

Dengan pengakuan sebagai makanan khas Brebes, telor asin ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Di antara beragam oleh-oleh lainnya, telor asin Brebes tetap menjadi favorit yang tak tergantikan.

Telur Asin Brebes Warisan Budaya Tak Benda

Telor asin, salah satu oleh-oleh khas dari Brebes, Jawa Tengah, telah resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.

Keputusan ini diambil oleh pemerintah setempat sebagai langkah untuk melindungi dan mempromosikan kekayaan kuliner tradisional yang telah lama menjadi bagian penting dari identitas lokal.

Dengan statusnya sebagai warisan budaya tak benda, diharapkan telor asin Brebes akan semakin mendapatkan perhatian dan perlindungan yang layak.

Langkah ini juga diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal melalui promosi dan pengembangan produk kuliner tradisional yang berkelanjutan.

Sejarah Telor Asin

Telur asin, sebuah produk yang kini menjadi santapan favorit di berbagai daerah di Indonesia, memiliki jejak sejarah yang panjang dan kaya akan nilai budaya.

Menurut catatan sejarah yang ditemukan oleh para peneliti, proses komersialisasi telur asin dimulai pada era akhir 1950-an oleh warga peranakan Tionghoa yang tinggal di Brebes.

Namun, temuan yang mengejutkan datang dari catatan syahbandar pelabuhan Tegal yang mencatat bahwa telur asin sudah menjadi komoditas yang terkenal sejak abad ke-18.

Pada masa itu, telur itik menjadi salah satu komoditas utama yang dibawa dari Pelabuhan Tegal menuju Batavia, yang kini dikenal sebagai Jakarta.

Dari catatan sejarah ini, dapat disimpulkan bahwa telur asin bukanlah produk baru di Indonesia. Ia telah menjadi bagian dari perdagangan dan budaya masyarakat sejak berabad-abad yang lalu.

Dengan perkembangan zaman, proses produksi dan distribusi telur asin telah mengalami transformasi signifikan, tetapi jejak sejarahnya tetap menjadi bagian penting dari identitas kuliner Indonesia.

Telur Asin Brebes dapat Dijumpai Di Manapun

Anda dapat menemukan telur asin Brebes di berbagai pasar tradisional, supermarket, minimarket, maupun toko oleh-oleh yang menyediakan produk makanan khas daerah.

Di kios kecil di pinggir jalan atau pasar tradisional, Anda bisa menemukan telur asin Brebes yang dijual secara eceran dengan harga yang terjangkau.

Sementara itu, di toko oleh-oleh besar atau supermarket, Anda dapat menemukan berbagai kemasan telur asin Brebes dalam jumlah yang lebih besar dan variasi kemasan yang lebih menarik.

Keberadaan telur asin Brebes yang dapat ditemukan di berbagai tempat membuatnya menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan cita rasa autentik dari produk lokal.

Dengan ketersediaan yang luas ini, telur asin Brebes telah menjadi bagian penting dari warisan kuliner Indonesia yang terus hidup dan berkembang. (Adv)