Ganjar: Beri Peringatan Waspadai Cuaca Extrem kepada Relawan Jambore Nasional
REMBANG (Jatengreport.com) – Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini harus diwaspadai. Sebab, dikhawatirkan perubahan cuaca tersebut dapat mengakibatkan bencana, seperti banjir bandang di beberapa tempat.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada ribuan orang relawan penanggulangan bencana yang mengikuti Jambore Nasional Relawan secara virtual, Kamis (6/10) malam.
Disampaikan, terjadinya banjir bandang di beberapa tempat di Indonesia menjadi peringatan, tapi untuk benar-benar siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
“Bencana banjir bandang di beberapa tempat, ini peringatan buat kita. Sekali lagi ini peringatan buat kita, pentinya melakukan kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Ganjar, diperlukan peningkatan ketrampilan dari para relawan, agar mampu bergerak cepat jika terjadi bencana, seperti penyelenggaraan jambore tersebut.
“Berbagi pengalaman ini sebenarnya bentuk saling menguatkan. Makanya, kegiatan jambore yang digelar di Rembang ini menunjukkan, ya kita siap siaga, ketrampilannya di update,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, apresiasi dan motivasi disampaikan kepada para relawan, yang telah mengabdikan diri membantu masyarakat yang terkena bencana.
Sebelumnya, Kamis (6/10/2022) sore, telah dilakukan penanaman sebanyak 11 ribu bibit tanaman mangrove, di kawasan konservasi jembatan merah Desa Pasar Banggi, kecamatan Rembang.
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ menyampaikan, penanaman bibit mangrove merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana atau biasa disebut mitigasi bencana. Karena salah satu fungsi penting tanaman mangrove, adalah untuk menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, hingga berpotensi abrasi.
“Kami atas nama pemerintah daerah menyambut baik dan senang sekali, karena ini salah satu bentuk keseriusan kawan-kawan relawan. Jadi selain mereka menangani bencana, mereka juga ikut berupaya menjegah timbulnya bencana,” ungkap wabup.
Senada, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi menuturkan, penanaman mangrove tersebut sebagai upaya bersama untuk mencegah masifnya abrasi. Lebih dari itu, manfaat lain bisa didapat oleh warga setempat dengan mengembangkan produk perikanan.
“Tidak menutup kemungkinan, nantinya juga ada suatu bentuk ekonomi di sini. Misalnya, pengembangan dari perikanan,” jelasnya.
Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo menambahkan, program penanaman mangrove ini dilaksanakan berkat dukungan dari banyak pihak. Targetnya, sepanjang pantai utara Jawa bisa ditanami mangrove secara bertahap.
“Ini program bersama dari seluruh unsur pentahelix, dan mangrove yang ada ini dari dukungan semua pihak. Tidak cuma pemerintah, tetapi juga teman-teman komunitas relawan, dan organisasi sosial lainnya,” tuturnya.
tag: RELAWAN , waspada cuaca extream