Selain Beras, Bantuan Pangan Bapanas Tambahkan Mi Mocaf
SEMARANG (Jatengreport.com) - Bantuan pangan yang disalurkan oleh pemerintah pusat kepada keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah diharapkan dapat dimanfaatkan dengan efektif. Hal ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran keluarga penerima manfaat dan pada gilirannya menstabilkan harga beras di pasar.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyatakan bahwa pemberian bantuan ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap masyarakat. Ia menekankan agar beras tersebut tidak dijual, melainkan dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga.
Bantuan pangan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo adalah bagian dari program Badan Pangan Nasional, dan sasaran penerima manfaatnya mencakup sekitar 3,5 juta keluarga di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Dalam konteks ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menjelaskan bahwa Pj Gubernur Jateng juga memiliki program bantuan pangan dari cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) Provinsi Jawa Tengah. Program ini ditujukan untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem yang belum mendapatkan bantuan dari Badan Pangan Nasional.
Meskipun bantuan ini tidak bersifat rutin, namun Dyah menyebutkan bahwa bantuan Bapanas disalurkan setiap bulan sebanyak 10 kg. Selain beras, bantuan juga mencakup komoditas lain seperti mi mocaf, sebagai bagian dari upaya diversifikasi pangan.
Dyah menyoroti bahwa cadangan pangan Pemprov Jateng pada awal Januari 2024 mencapai sekitar 300 ton setara beras, dengan sekitar 62 ton sudah disalurkan pada bulan yang sama. Cadangan ini disediakan khusus untuk masyarakat miskin dan miskin ekstrem yang belum ter-cover oleh bantuan pemerintah pusat, serta untuk menghadapi kondisi darurat dan inflasi.
Terlebih lagi, bantuan pangan dari Pemprov Jateng tidak hanya terbatas pada beras, melainkan juga mencakup produk lokal seperti mi mocaf, yang dihasilkan dari bahan baku singkong, jagung, dan porang. Hal ini sebagai upaya untuk memperkenalkan variasi pangan lokal kepada masyarakat, sekaligus mendukung keberlanjutan produksi pangan di tingkat lokal.
tag: Nana Sudjana