Laju Inflasi Naik, Bagaimana Dengan Suku Bunga?

images

Ekonomi

Ronald

05 Okt 2022


Jakarta (Jatengreport.com) - Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi Indonesia mencapai 5.95 persen secara tahunan (YoY) atau 1,17 persen secara bulanan (MoM). Angka laju inflasi MoM tersebut adalah yang tertinggi sejak Desember 2014.
Sementara itu, kurs Rupiah terus melemah dengan nilai di atas Rp. 15.000 per Dollar AS.
Data Bloomberg menunjukkan Rupiah berada di level Rp. 25.207 per Dollar AS pada Rabu (5/10/2022) pukul 11.30 WIB. 
Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah mengatakan Inflasi dan pelemahan nilai Rupiah merupakan faktor yang mempengaruhi Bank Indonesia (BI) untuk melakukan penyesuaian suku bunga acuan. 
"Saat ini rupiah tertekan melemah cukup dalam. BI besar kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga acuan agar rupiah tidak terus tertekan melemah," ujarnya pada Rabu (5/10/2022).
Hal serupa disampaikan ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman. Ia mengatakan BI memiliki peluang untuk menaikkan suku bunga acuan.
Faisal memperkirakan inflasi akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
"Oleh karena itu, kami melihat bahwa BI masih memiliki ruang untuk menaikkan BI-7DRRR menjadi 5 persen," tutur Faisal.
Namun Ketua Komite Analis Kebikalan Ekonomi Apindo, Ajib Hamdani berpendapat lain. Ia menilai BI akan menahan suku bunga acuan karena alasan kenaikan inflasi kali ini lebih kepada  cost push inflation atau inflasi yang didorong kenaikan biaya-biaya produksi.
"Kalau membuat kebijakan moneter dengan kembali menaikkan suku bunga acuan, resikonya ada di daya beli masyarakat yang makin melemah dan bertambahnya non performing loan (kredit bermasalah) di perbankan. Maka untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap dalam tren positif, sebaiknya suku bunga acuan tetap bertahan sampai akhir 2022," jelas Ajib. (nald)

tag: bank indonesia , inflasi , suku bunga acuan



BERITA TERKAIT