Artist Talk Buah Tangan ke-29 Hysteria, Ceritakan Romansa dan Wajah Pecinan Semarang

images

Jateng

Tim Jateng Report

04 Des 2023


SEMARANG (Jatengreport.com) - Pecinan Semarang, zona bersejarah yang mencirikan keberagaman budaya, menjadi fokus utama dalam pameran "Rupa Muka Pecinan Semarang." Acara ini merupakan bagian dari Buah Tangan #29 yang diinisiasi oleh Kolektif Hysteria. Dengan kerjasama bersama seniman visual Yehezkiel Cyndo, pameran tersebut berhasil menampilkan 65 karya ilustrasi visual yang menakjubkan.

Dimulai pada 23 November 2023 di Grobak Art Kos, Jl. Stonen No.29, Bendan Ngisor, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, pameran ini memberikan kesempatan unik bagi pengunjung untuk menyelami kecantikan dan sejarah Pecinan melalui karya ilustrasi visual fasad bangunan yang dipamerkan oleh Yehezkiel Cyndo dalam bentuk cetakan kartu pos.

Lebih dari sekadar pameran visual, Buah Tangan #29 dengan tema "Rupa Muka Pecinan Semarang" juga menghadirkan nuansa istimewa dengan menggelar Artist Talk seiring dengan penutupan pameran. Inilah elemen yang membedakan acara ini dari pameran sebelumnya, di mana Yehezkiel Cyndo akan memimpin diskusi bersama seorang penanggap, Alberta Cindy dari Seraya Podcast.

Sebagai seorang peranakan Tionghoa yang baru saja menetap di Semarang sejak tahun 2021, Yehezkiel Cyndo meresapi kompleks Pecinan sebagai subjek karyanya. Meskipun menghasilkan karya visual yang mengagumkan, Cyndo mengakui bahwa pemahamannya terhadap cerita yang tersembunyi di Pecinan masih belum menyeluruh. Dalam kesan pribadinya, Cyndo berbagi pengalaman uniknya ketika pertama kali mengunjungi Pecinan Semarang.

"Pertama kali saya ke Semarang, diajak pacar saya ke Pecinan, saya merasa seolah masuk ke dalam kapsul waktu. Ada begitu banyak lorong panjang, sesuatu yang tidak biasa bagi saya yang berasal dari Jogja. Namun, kunjungan ke Pecinan Semarang meninggalkan kesan mendalam," kata Cyndo.

Alberta Cindy, sebagai penanggap, menambahkan bahwa Pecinan Semarang adalah pecinan yang sangat terjaga, menciptakan keheranan bagi setiap orang yang mengunjunginya.

"Pecinan yang paling terjaga di Indonesia dan masih utuh adalah Pecinan Semarang. Saat orang pertama kali masuk ke Semarang, mereka pasti terheran-heran, menemukan suatu wilayah yang sangat terkonsentrasi dan masih hidup," ujar Alberta Cindy.

Selain kekayaan sejarahnya, kegiatan perdagangan dan pariwisata di Pecinan Semarang sempat mengalami penurunan pada tahun 1998, akibat peristiwa kelam yang meninggalkan trauma pada warga setempat. Namun, komunitas Kopi Semawis berusaha menghidupkan kembali atmosfer Pecinan Semarang.

Benita, perwakilan dari Kopi Semawis, menyatakan bahwa berdirinya Kopi Semawis bertujuan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di Pecinan Semarang. Pameran Cyndo dengan tema "Rupa Muka Pecinan Semarang" dianggapnya sebagai wadah yang dapat lebih efektif dalam mendukung keberadaan Pecinan Semarang dan mengembalikan semangat perdagangan yang sempat meredup.

"Sebagai warga Pecinan, saya berharap lukisan-lukisan ini dapat bersuara lebih nyaring di ruang publik," tambah Benita.

Dalam Artist Talk yang dijadwalkan pada 30 November 2023, Cyndo mengungkapkan bahwa Pecinan memiliki potensi besar, dan ia berharap proyek ini dapat terus berlanjut dan berdampak positif.

"Ini adalah pandangan saya, melihat potensi besar dari Pecinan Semarang. Ini menjadi kunci kecil untuk menghidupkan proyek-proyek lainnya. Ini baru sesi pertama, dan saya telah mendokumentasikan 36 fasad."

Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian menuju peringatan ulang tahun ke-20 Kolektif Hysteria dan menjadi program Event Strategis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Keuangan. Agenda Artist Talk dan penutupan pameran akan berlangsung di Grobak Art Kost, Jl. Stonen No.29, Bendan Ngisor, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Kamis, 30 November 2023, pukul 19.00 WIB.

tag: Hysteria



BERITA TERKAIT