Kota Semarang Jadi Romantis Seperti Negeri Sakura

images

Jateng

Tim Jateng Report

05 Okt 2023


SEMARANG (Jatengreport.com) - Suasana berbeda tersaji di beberapa sudut Kota Semarang, Kamis (5/10).

Di tengah sejuknya pagi dan cuaca cerah Kota Atlas, warna-warni Bunga Tabebuya yang sedang bermekaran seakan membawa suasana seperti berada di musim semi di Jepang. Sebab, tanaman yang juga dikenal dengan nama pohon terompet emas ini sangat mirip dengan pohon Sakura saat bunganya bermekaran.

Bunga Tabebuya yang bermekaran membuat sejumlah lokasi di Kota Semarang semakin indah. Salah satunya di Jalan Madukoro Raya, Kecamatan Semarang Barat atau di sekitar Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang. Pada awal Oktober ini, ribuan bunga dari pohon-pohon Tabebuya yang ditanam berjejer bermekaran dengan beragam warna mulai dari merah muda, kuning, hingga putih.

"Saya sengaja datang ke sini pagi-pagi (Jalan Madukoro Raya-red) karena ingin foto di tengah suasana mekarnya banyak bunga Tabebuya," kata Mira Kritianti (27), warga Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis (5/10).

Mekarnya banyak bunga di pinggir-pinggir jalan kota, tak lepas dari pengamatan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Wali kota perempuan pertama Kota Semarang itu menyebut Bunga Tabebuya memang mekar saat musim panas.

Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu tersebut bercerita bila usaha menumbuhkembangkan tanaman tersebut tak mudah. Ribuan pohon Tabebuya yang ditanam tidak semua bisa bertahan hidup.

"Sebenarnya ada banyak pohon yang sudah ditanam tapi sebagian tidak berhasil. Contohnya di depan Kelenteng Sam Poo Kong dan sepanjang Jalan Pamularsih. Malah banyak yang mati," katanya.

Meski demikian banyak pula Tabebuya yang berhasil ditanam dan hidup hingga sekarang. "Nah yang berhasil itu kan di depan Balai Kota Semarang, di Jalan Karangayu, dan Jalan Madukoro Raya arah Bandara Jenderal Ahmad Yani. Sehingga kami berharap itu menjadi acuan ke depan agar kota kita ini makin indah," harapnya.

Ia meminta Dinas terkait menata ulang dan melakukan klastering kembali tanaman tersebut, sehingga saat tiba musim hujan perawatan tanaman lebih mudah dan tertata.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang, Murni Ediati menyampaikan, sudah kali kesekian pohon-pohon itu mekar, tapi pada tahun ini memang terlihat lebih cantik dan segar.

Lokasi penanaman selama ini memang dipilih di ruas jalan protokol dan taman-taman kota. Ia mencontohkan, selain ada di ruas Jalan Pemuda, ada juga yang paling menonjol di sepanjang Banjir Kanal Barat.

"Tanaman Bunga Tabebuya yang di Banjir Kanal Barat ini banyak sumbangan dari CSR berbagai pihak," katanya.

Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) atau biasa disebut pohon terompet emas adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar. Seringkali bunganya dikira sebagai Sakura oleh kebanyakan orang, karena bentuknya yang mirip. Namun kedua tanaman itu sebenarnya tidak berkerabat.

Pohon Tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok pada saat musim berbunga. Dengan begitu bunganya terlihat sangat indah dan lebat. Selain itu, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.

Setiap spesies Tabebuya memiliki warna yang berbeda-beda. Saat ini warna yang banyak dikenal adalah putih, merah muda, kuning, kuning jingga, magenta, plum, dan ada yang merah dengan panjang 3-11 cm, berbentuk terompet dan bergerombol.

Terdapat motif garis warna ungu di dalam bunganya. Saat musim berbunga, Tabebuya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tidak putus sejak awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan. 

tag: Semarang Jadi Romantis , Negeri Sakura , Semarang Jadi Romantis , Negeri Sakura



BERITA TERKAIT