Ganjar Tegaskan Pemberantasan Korupsi Jadi Prioritas Pemerintahan ke Depan
JAKARTA (Jatengreport.com) - Capres 2024, Ganjar Pranowo menegaskan pemberantasan korupsi menjadi prioritas pemerintahan ke depan. Tanpa pemberantasan korupsi, Ganjar meyakini mimpi Indonesia menjadi negara maju tak akan pernah terwujud.
Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan ribuan akademisi dan alumni berbagai perguruan tinggi negeri se Indonesia di Djakarta Theater, Minggu (17/9/2023). Dalam acara bertajuk 'Ganjar Menjawab Tantangan Masa Depan Indonesia' itu, Ganjar menjawab berbagai pertanyaan akademisi tentang masa depan Indonesia, satu di antaranya persoalan korupsi.
"Korupsi ini yang masih menjadi PR kita dan masuk ke semua sub sektor. Memang tidak mudah, saya 10 tahun di Jateng membawa tagline 'Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi' dan itu cukup berhasil," jelasnya.
Kata Ganjar, semua hal diperbaiki untuk mewujudkan pemberantasan korupsi itu. Mulai pendidikan, pencegahan, sampai pada penindakan dilakukan.
Semua sekolah yang ada di bawah naungan Pemprov Jateng lanjut Ganjar diterapkan kurikulum antikorupsi. Reformasi birokrasi dirombak sedemikian rupa untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani.
"Kalau kita mau serius, maka korupsi itu menjadi penyakit yang harus kita basmi bersama. Saya yakin kita bisa, dengan cara regulasi ditata, kelembagaan diperbaiki dan kita tempatkan aktor yang tepat untuk bisa memimpin," tegasnya.
Dengan pemberantasan korupsi, maka program lain dalam rangka memajukan Indonesia, lanjut Ganjar, akan bisa berjalan dengan baik. Misalnya program peningkatan anggaran negara.
"Indonesia bisa menjadi negara maju, kalau anggaran negaranya tinggi. Tahun 2024, anggaran negara kita sekitar Rp3.200 triliun. Bisa tidak kita naikkan APBN kita menjadi 6.400 triliun di 2029? Saya yakin dan optimis pasti bisa," kata Ganjar.
Selain pemberantasan korupsi, optimalisasi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia lanjut Ganjar bisa ditingkatkan untuk menaikkan anggaran itu. Salah satu sektor yang belum dioptimalisasi adalah ekonomi digital.
"Potensi ekonomi digital dunia pada tahun 2030 diprediksikan mencapai 360 miliar dollar. Itu jumlah yang sangat besar. Dan Indonesia harus bisa menjadikan sektor itu sebagai salah satu pendapatan untuk menaikkan anggaran negara," jelasnya.
Ganjar mengatakan telah bertemu dengan banyak pelaku industri kreatif. Dari sana, ia melihat bagaimana anak muda Indonesia bisa menjadikan sektor ini andalan negara.
"Tiga anak muda yang selalu saya contohkan, ada Nikki, Rich Brian dan Putri Ariani. Betapa mereka anak muda kreatif yang sangat hebat. Dan di Indonesia, masih banyak anak muda berbakat lainnya yang bisa membuat ekonomi digital kita jaya," jelasnya.