Kisah Kapolrestabes Semarang Cium Hajar Aswad Sampai Tiga Kali saat Berhaji di Tanah Suci
SEMARANG (Jatengreport.com) - Mencium Hajar Aswad saat berhaji menjadi impian setiap jamaah ketika berada di depan Ka'bah. Namun tak semudah membalikkan telapak tangan untuk bisa menyentuhnya. Alih-alih mencium, mendekat saja butuh perjuangan yang besar. Pasalnya jutaan jamaah rela saling desak demi bisa tak berjarak. Bahkan tak jarang saling dorong satu sama lain.
Dari sekian banyak jamaah haji Indonesia, Kombes Pol Irwan Anwar SIK SH MHum merupakan satu yang beruntung. Bagaimana tidak, Kapolrestabes Semarang ini berkesempatan mencium Hajar Aswad.
Tak cuma sekali. Pria kelahiran 17 Februari 1972 itu kesampaian mencium batu intan dari surga itu sampai tiga kali dalam waktu yang berbeda. Ya, tiga kali! Amalan apa yang dilakukan hingga menjadikan Irwan bisa melenggang mencium hajar aswad sampai tiga kali?
"Sebelum mendekat ke kerumunan, saya berdoa terlebih dulu. Saya berdoa semoga dimudahkan dan dilancarkan," ungkap Irwan saat ditemui di Hotel Hilton, Madinah, Arab Saudi, Minggu (9/7/2023) malam Waktu Arab Saudi.
Lulusan Akpol 1994 ini menuturkan ikhwal keberuntungannya tersebut. Bermula saat ia berniat shalat dhuha di Masjidil Haram. Bersama sang istri, Andi Tenri Natassa, pukul 08.00 Irwan berjalan kaki dari Hotel InterContinental Dar al Tawhid yang lokasinya tepat di depan Masjidil Haram.
Usai shalat dhuha, tiba-tiba terbesit keinginan untuk mendekat dan menyentuh Ka'bah. Dia pun berdoa. Melangitkan harap agar diberikan kekuatan dan kemudahan tatkala mendekati Ka'bah. Seusainya, Irwan menggandeng tangan istri. Sembari bertasbih menyeru asma Allah, jengkal demi jengkal ia melangkah.
Butuh waktu untuknya mengikuti putaran jamaah haji yang bertawaf. Pagi itu area Masjidil Haram begitu luar biasa padatnya. Matahari mulai meninggi. Terik panas sangat menyengat. Namun Irwan tak patah arang. Niat dan tekad sudah bulat.
Saat mulai dekat, sang istri lepas dari gandengan. Tinggallah Irwan sendiri. Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, itu kian bersemangat. Hingga sampailah ia ke dinding Ka'bah. Tangannya berhasil menyentuh bibir dinding. Pegangan ia kuatkan sembari mlipir langkah demi langkah. Hajar Aswad sudah dekat. Irwan di samping jamaah dari negara lain yang kepalanya berhasil masuk ke lubang tempat Hajar Aswad berada.
"Jamaah itu berdoa cukup keras dan agak lama juga. Saya tunggu sekuat tenaga agar tidak sampai tergeser karena desakannya sangat kuat sekali. Apalagi saya bawa tas punggung kecil untuk menyimpan sandal," kata Irwan.
Tak lama berselang jamaah itu menyingkir. Ganti Irwan yang akhirnya menyorongkan kepala masuk ke tempat Hajar Aswad. Doa segera ia panjatkan sembari menciumnya berkali ulang. Tak sampai semenit, ia digeser oleh jamaah lain. Antrean untuk mencium Hajar Aswad memang menjadi target utama bagi jamaah haji, siapapun dan dari negara manapun. Dan pagi itu, Irwan salah satu di antara yang beruntung berkesempatan mencium batu yang di bawa Malaikat Jibril dari surga dan diserahkan ke Nabi Ismail tersebut.
Sudah rampungkah? Belum. Ketika melihat ada peluang mendekati Ka'bah lagi, digunakanlah kesempatan itu. Irwan kembali bergelut dengan kerumunan dan desak-desakan. Butuh stamina yang prima. Jarak antarjamaah sangatlah berhimpitan. Begitu berada di depan Hajar Aswad, teori yang sama kembali ia praktikan. Mendekat dan memegang erat selingkar dinding Ka'bah sambil jalan mrembet.
Dan berhasil. Irwan kembali bisa melongokkan kepala ke tempat Hajar Aswad berada. Ia cium kuat-kuat sembari bermunajat kepada Sang Esa. Dua kali sudah ia berhasil mencium Hajar Aswad pada satu tarikan waktu. Betapa bahagianya.
Seusainya, ia keluar dari lingkaran jamaah haji yang sedang Tawaf di selingkaran Ka'bah. Ia cari istri tercinta. Ketemu lalu hengkang ke penginapan. Hari itu menjadi sejarah bagi Irwan Anwar.
Nampaknya, takdir bapak dua anak itu sedang mujur. Bagaimana tidak, untuk kali ketiga, lulusan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri pada 2019 itu lagi-lagi berhasil mencium Hajar Aswad. Tiga kali sudah Irwan menciumnya. Ini terjadi sebelum ia dan rombongannya beranjak dari Makkah menuju ke Madinah. Usai beribadah di Masjidil Haram, kembali terbesit rasa ingin mencium Hajar Aswad sebelum meninggalkan Makkah. Kali ini ia sendiri, tak ditemani istri.
Pengalaman tempo hari kembali ia lakukan. Dari luar pusaran jamaah yang mengitari Ka'bah, doa yang sama dipanjatkan. Setelahnya, pelan namun penuh keyakinan ia beringsut menuju ke bangunan yang menjadi kiblat bagi kaum muslim di seluruh dunia. Kala itu waktu menujukkan pukul 21.15. Jamaah haji yang sedang Tawaf Ifadah atau Tawaf Wada' sedang ramai-ramainya. Ritme perputaran jamaah yang mengelilingi Ka'bah menjadi pemandangan yang begitu indah.
Malam itu, Irwan menjadi satu dari sekian banyak orang dalam pemandangan nan indah tersebut. Dan lagi-lagi ia diperkenankan oleh Allah untuk mencium Hajar Aswad. Tiga kali sudah. Benar-benar peristiwa yang bukan kebetulan. Entah buah perbuatan apa yang menjadikan Irwan bisa kesampaian mencium batu mulia itu sampai tiga kali dalam satu kesempatan berhaji.
"Saya bahagia dan tidak menyangka sama sekali. Bisa berangkat berhaji tahun ini saja saya sudah sangat bersyukur," ungkapnya ringan.
Irwan tercatat sebagai jamaah haji plus. Ia mendaftar haji usai Idul Fitri kemarin. Semula ia tengarai berangkatnya dua atau tiga tahun lagi. Tapinl Dewi Fortuna sedang menaunginya. Baru tiga bulan mendaftar, ee.. sudah dapat panggilan untuk berangkat. Itu tak lepas ketika Pemerintah Indonesia mendapat tambahan kuota dari Kerajaan Arab Saudi. Yang semula kuota normalnya 221.000, ditambah 8.000 orang pada waktu yang mepet dengan jadwal dimulainya penyelenggaran ibadah haji 2023. Hingga total ada 229.000 jamaah Indonesia yang berangkat berhaji di Tanah Suci.
Dari Makkah, mantan Dirreskrimum Polda Sumatera Utara itu bertolak ke Madinah pada Sabtu (8/7). Tiga hari Irwan berada di kota yang sangat dicintai Rasulullah itu. Jarak hotel tempat dia menginap hanyalah selemparan batu dengan Masjid Nabawi.
Kesempatan itu tak disia-siakan. Ia bolak balik shalat ke Masjid Nabawi, ke Raudhah dan menziarahi makam Nabi. Raudhah adalah area di dalam Masjid Nabawi yang disebut Taman Surga. Lokasinya berada di antara Makam Nabi Muhammad SAW dengan mimbar tempat Beliau melakukan khotbah. Di tempat mustajab itu jamaah bermunajat. Melangitkan doa agar dijabah oleh Allah. Apa yang dipanjatkan Irwan ketika di Raudhah?
"Saya berdoa agar diampuni segala dosa, diberikan kemudahan dan kelancaran semua urusan dunia akhirat, serta doa untuk keluarga. Untuk anak agar sholeh dan sukses," ungkap Irwan.
Ada satu lagi doa yang tak ia lewatkan. "Saya berdoa sepulang dari haji, bisa lolos seleksi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," lanjutnya.
Rupanya, Polrestabes Semarang tahun ini berhasil maju ke seleksi tahap akhir pada penyelenggaraan KIPP. Dari 3.110 proposal yang diajukan se Indonesia, Polrestabes Semarang mewakili Polda Jateng lolos seleksi 99 peserta. Nantinya akan dipilih 45 peserta.
Capaian ini tentu membahagiakan Irwan. Sebab, proposal yang diajukan adalah layanan aplikasi berbasis teknologi yang dinamai Libas (Polisi Hebat Semarang). Irwan adalah penginisiasi dan perancangnya. Banyak kalangan mengapresiasi langkah Irwan. Aplikasi sebagai upaya memberi keamanan dan kenyamanan warga Kota Semarang ini, terkoneksi dengan seluruh anggota Polrestabes Semarang. Sehingga jika ada masalah dapat segera dibantu. Dari Tanah Suci Irwan mendoakan agar Kota Semarang tetap kondusif, aman dan nyaman. Tahun ini benar-benar tahun yang membahagiakan Irwan.