SEMARANG (Jatengreport.com) – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mendorong pengembangan desa wisata diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan nilai ekonomi.

“Desa wisata diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi destinasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar.  Kemajuan desa wisata, menjadi salah satu indikator percepatan penanganan kemiskinan,” kata dia Minggu (9/7).

Menurutnya, desa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian budaya bangsa. Kemajuan desa wisata mempercepat penanganan kemiskinan di Jateng. Industri pariwisata juga akan mampu menggerakkan sektor ekonomi lainnya.

Terutama, terhadap sektor ekonomi kerakyatan atau UMKM di sekitarnya. Pengembangan pariwisata akan melibatkan peran penuh bagi desa untuk melakukan terobosan, baik peningkatan infrastruktur maupun promosi dan pemasaran pariwisata, sehingga mampu menjadi sebuah destinasi yang layak dan nyaman untuk dikunjungi.

“ Jika potensi desa wisata benar-benar dikelola dengan baik maka perekonomian bertambah dengan adanya perkembangan wisata, akan mempengaruhi tumbuh kembangnya ekonomi kreatif. Semakin banyak kunjungan wisatawan tentu memberikan peluang bisnis dan peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan adanya terwujudnya desa wisata akan memberikan dampak yang besar bagi perekoniomian masyarakat” ujar dia.

Sebelumnya, Pemprov Jateng mengucurkan anggaran sebesar Rp 18,5 miliar untuk 140 desa wisata di Jateng.

Bantuan tersebut diberikan untuk pengembangan desa baik secara fisik maupun non fisik. Bantuan disalurkan kepada 631 desa wisata dalam kurun waktu 2020 hingga 2023. Bantuan keuangan (Bankue) untuk pengembangan itu nilainya mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar di tiap desa wisata.

Bantuan keuangan tersebut diberikan kepada tiga kategori desa wisata. Antara lain desa wisata maju Rp 1 miliar, desa wisata berkembang Rp 500 juta dan desa wisata rintisan Rp 100 juta. Total desa wisata di Jawa Tengah ada 818 desa. Telah mendapatkan bantuan 631 desa, selama kurun waktu 2020 sampai 2023.

Berdasarkan data, pada 2020 bantuan sebesar Rp 18,5 miliar mulai disalurkan kepada 100 desa wisata. Pada 2021, besaran bantuan naik menjadi Rp 32 miliar untuk 260 desa wisata. Sedangkan di 2022, kembali digelontorkan anggaran Rp 18,5 miliar untuk 131 desa. Sedangkan pada 202,  menyalurkan anggarkan Rp 18,5 miliar untuk 140 desa wisata. (Adv)