Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan, Ferry Wawan Cahyono Dukung Pemprov Jateng Ciptakan Peluang Investasi Baru
SEMARANG (Jatengreport.com) – Wakil Ketua DPRD Jateng Fery Wawan Cahyono mendukung langkah Pemprov Jateng untuk pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) , agar menjadi peluang investasi baru di Jawa Tengah, seiring dengan bertumbuhnya ekosistem manufaktur. Ekosistem manufaktur sangat membutuhkan dukungan energi.
“Di Indonesia , ada lima potensi energi yang paling populer yakni energi tenaga surya, energi air, energi angin atau energi bayu, energi limbah biomassa, dan juga potensi pembangkit mikrohidro,” kata dia di Kota Semarang, Kamis (6/7).
Saat ini, Ekosistem manufaktur di Jateng sedang bertumbuh. Di Jateng, telah memiliki 2.353 desa mandiri energi dari total 8.500-an desa/ kelurahan. Hingga 2021, bauran energi di Jawa Tengah mencapai 13,38%.
Berbagai pemanfaatan energi terbarukan di Jawa Tengah terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah, serta pemanfaatan energi nonlistrik seperti biodiesel, biogas, biomasa, dan gas rawa (biogenic shallow gas).
Sebelumnya, Wakil Gubernur(Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan, pada Kuartal I tahun 2023 , setidaknya ada lima negara teratas yang menanamkan investasinya di Jateng.
Kelima negara itu adalah Hongkong dengan realisasi investasi mencapai 128,65 juta dollar AS, Korea Selatan (98,43 juta dollar AS), Luxembourg (30,58 juta dollar AS), Singapura (20,78 juta dollar AS) dan China (19,69 juta dollar AS).
Di luar sumber energi yang sudah tersedia, investasi di sektor manufaktur tersebut juga membutuhkan alternatif energi untuk menopang produksinya.
“Sehingga sektor energi khususnya EBT menjadi peluang investasi baru di Jawa Tengah,” kata dia
Potensi EBT di Jawa Tengah sangat melimpah. Mulai dari energi surya, air, panas bumi, angin, hingga biomassa dan lainnya.
Potensi EBT ini dapat dikembangkan untuk mendorong penyediaan energi daerah berbasis energi bersih. Potensi ini harus kita kelola bersama- sama dan dioptimalkan dalam rangka memenuhi kebutuhan energi alternatif yang lebih ramah bagi lingkungan.
Sebagai warga negara Republik Indonesia, patut untuk mengkampanyekan dan menyuarakan pemanfaatan potensi EBT tersebut.Pemprov Jateng telah memperbaiki badan usaha milik daerah (BUMD) Jateng Petro Energy (JPEN) yang saat ini juga khusus menangani serta mengelola energi.
Saat ini terus mewujudkan program Jawa Tengah sebagai Solar Province. Sejumlah kantor di Pemprov Jawa Tengah, seperti kantor Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah sudah menggunakan panel surya untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Selain itu lembaga pendidikan, seperti pondok pesantren, juga didorong untuk menggunakan energy berbasis sinar matahari. Kapal nelayan di Jawa Tengah, kini juga sudah ada yang menggunakan tenaga surya.
Selain untuk mengurangi gas kaca, pemanfaatan energi surya tersebut juga bakal berdampak ekonomis untuk lembaga- lembaga tersebut. Karena belanja kebutuhan energi dapat ditekan hingga kisaran 30 – 40 persen.
“Sehingga, pemanfaatan dan optimalisasi potensi EBT ini jelas akan mampu memangkas pengeluaran/ pembiayaan kebutuhan energi yang harus dikeluarkan dalam mendukung operasionalnya,” kata dia. (Adv)
tag: Ferry Wawan Cahyono , pemprov jateng , Ferry Wawan Cahyono , Ferry Wawan Cahyono , Ferry Wawan Cahyono , Ferry Wawan Cahyono , Ferry Wawan Cahyono , Ferry Wawan Cahyono , Energi Baru Terbarukan