SEMARANG (Jatengreport.com) – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono meminta orang tua memperhatikan pemenuhan gizi seimbang pada anak, karena peran orang tua sangat penting untuk menunjang tumbuh kembangnya anak, agar sehat, optimal dan salah satu upaya mencegah kekerdilan (stunting).

“ Peran orang tua memang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang sang anak dan mencegah terjadinya stunting,. Bagaimanapun juga, anak harus mendapat asupan gizi yang cukup agar tumbuh sehat,” kata katanya saat dimintai tanggapannya tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang pada anak di Kota Semarang, Rabu (05/6).

Menurutnya, pemenuhan kebutuhan dasar setiap warga negara, seperti kecukupan gizi dan nutrisi seimbang bagi para remaja harus menjadi perhatian serius dan membutuhkan konsistensi para pemangku kepentingan.

Seorang anak dikatakan sehat, jika pertumbuhan dan perkembangannya dikatakan normal. Anak yang sehat seharusnya mampu untuk beraktivitas seperti bermain, berlari-lari, dan memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru.

Kebutuhan gizi akan selalu bertambah disetiap usianya. Dimulai pada usia 1 tahun sampai 3 tahun, anak akan mengkonsumsi apa saja yang akan orang tua mereka berikan. Usia 4 tahun sampai 6 tahun, anak akan menjadi lebih aktif dalam memilih makanan yang dia sukai atau tidak disukai.

“Anak harus dibiasakan mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi yang tinggi seperti sayuran dan buah-buahan agar asupan vitamin dan mineralnya bertambah," ungkapnya.

Terdapat  4 pilar, yang pada dasarnya merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan mengontrol berat badan secara teratur.

Adapun 4 pilar gizi seimbang tersebut, yakni konsumsi makanan dengan beraneka ragam, Pola hidup aktif dan berolahraga, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga berat badan ideal.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.

Ferry meminta, upaya pengentasan kasus stunting harus terus digenjot Pemprov Jateng, hingga bisa merealisasikan target penurunan hingga 14 persen pada tahun 2024, sesuai target pemerintah pusat. Data BKKBN, di Jateng angka stunting masih di angka 20 persen. (Adv)