Melalui Mata Dewa, Dishanpan Kota Semarang Awasi Jajanan di Lingkungan Sekolah

images

Jateng

Tim Jateng Report

13 Jun 2023


SEMARANG (Jatengreport.com) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang lakukan pengawasan terhadap jajanan yang dijual didepan sekolah maupun lingkungan sekitar sekolah dengan menggunakan mobil laboratorium.

Sekolah menjadi salahsatu perhatian Dishanpan untuk dicek keamaanan pangan, melalui program Mata Dewa (Pemantauan Kualitas Pangan dengan Melibatkan Elemem untuk Warga Kota Semarang).

Kepala Dishanpan Kota Semarang, Bambang Pramusinto ingin memastikan jajanan yang dimakan di sekolah tidak membahayakan bagi para generasi emas.

Menurutnya, konsumsi makamam harus dipantau sejak dini agar anak-anak tidak sampai tercemar bahan berbahaya dalam tubuhnya.

"Kasihan kalau sering makan mengandung perwarna tekstil, formalin, kan lama-lama SMP saja nanti bisa sakit-sakitan. Padahal, mereka generasi penerus kita," papar Bambang, usai pemantauan keamanan pangan di SDN Rejosari 02, Selasa (13/6/2023).

Tak hanya makanan yang dijual di kantin sekolah, Dishanpan juga mengecek keamanan makanan yang dinual di luar sekolah. Pihaknya melibatkan sejumlah pihak antara lain pemangku wilayah setempat, Satpol PP, Babinsa,Bhabinkamtibmas, dan stakeholder lainnya agar menyadari bahwa keamanan pangan menjadi tanggungjawab bersama.  

Jika ditemukan makanan mengandung bahan berbahaya, pemangku wilayah setempat bisa melakukan edukasi secara terus menerus agar pedagang bersangkutan bisa kulakan makanan yang aman.

"Harapan kami Lurah, Babinsa, Bhabin kamtimbas, kepala sekolah dan lainnya ikut. Jadi, rasa tanggungjawab terhadap kualitas makanan jadi tanggungjawab bareng. Setelah ikut mata dewa, ada temuan, besoknya kalau jalan sambil mengingatkan pedagang untuk kulakan yang aman," jelasnya.

Diakui Bambang, pengawasan kualitas makanan ke sekolah saat ini lebih mudah dengan hadirnya mobil laboratorium. Sampel langsung dicek di lokasi. Para stakeholder pun bisa langsung mengetahui hasilnya dan bisa menjadi bahan edukasi.

"Kami juga ada detektif pangan. Siswa direkrut menjadi seperti dokter kexil. Kalau ada makanan yang mencurigakan bisa lapor ke guru. Nanti, kami akan datang untuk mengecek," terangnya.

Tak hanya sekolah, program mata dewa juga menyasar pasar-pasar tradisional untuk memastikan kualitas pangan di ibu kota Jawa Tengah. Mobil laboratorium milik Dishanpan akan terus berkeliling ke ks berbagai tempat.

Kali ini, Dishanpan menyasar dua selolah yaitu SDN Rejosari 01 dan SDN Rejosari 02.

Analis Pangan Dishanpan, M Taufik Hariyadi menyampaikan, ada 19 sampel yang diambil di SDN Rejosari 01 dan 7 sampel dari SDN Rejosari 02. Hasilnya, tidak ada jajanan yang menandung bahan berbahaya.

"Tadi hasilnya negatif semua. Yang kami periksa ada sosis, nugget, tahu, bakso, mie, bumbu-bumbuan, pekmpek, kerupuk, selai, semua aman," sebutnya

Kepala Sekolah SDN Rejosari 02, Christina Purwanti menyampakkan, selalu berkoodinasi dengan pihak kantin untuk menyediakan jajanan yang sehat. Makanan yang berpengawet juga snagat dibatasi.

"Kami sekolah adiwiyata. Makanya, dari segi makanan juga kami jaga dan pantau," ucapnya. (Alan)

tag: Melalui Mata Dewa , Dishanpan Kota Semarang



BERITA TERKAIT