Pedagang Pakaian Bekas Impor Kota Semarang Mengeluh: Stoknya Susah
SEMARANG (Jatengreport.com) - Larangan Pemerintah yang membatasi stok pakaian bekas impor (Trifting) ke Indonesia berdampak dengan pedagan pakaian bekas yang ada di pasar tumpah, Kota Semarang.
Salah satu pedagang trifting yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, dirinya ikut bekerja di dunia triftingan sejak tiga tahun yang lalu.
Pedagang yang berjualan di depan persis Taman Ki Mangunsarkoro itu mengaku, dia hanya berjualan hanya setiap hari Sabtu dan Minggu atau momen Car Free Day (CFD) di kawasan tersebut.
Dia bersama rekan-rekannya sudah mulai berjualan sejak pukul 21.30 sampai jam 11. 00 WIB siang.
Terkait kebijakan pemerintah, menurut dia, ia bersama teman-temannya juga mengalami dampak dari aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan.
"Pengaruhnya pasti ada. Salah satunya cari barang sudah susah, hanya barang yang sisa dari stok dari toko,"ungkap pria asal Jawa Barat, Minggu (2/4).
Meski begitu, ia menyebut tidak memikirkan dampak tersebut. Lantaran dia sehari-harinya pekerjaan di alat berat. Sehingga, ia tidak mengandalkan dari usaha pakaian bekas import itu.
"Tapi saya enggak mikirin banget. Karena saya juga punya kerjaan utama, yaitu di alat berat crane, "ucapnya.
Dia juga menjelaskan alasan pemerintah melarang itu di karenakan brand lokal kalah saing dengan teman-teman pelaku usaha triftingan.
"Katanya, Jakarta sudah dibakarin semenjak Kementerian Perdagangan, alasannya kalah pada demo. Sekarang juga pedagang triftingan sama-sama demo. Harapannya, enggak kayak gini lagi cara barang gampang, "paparnya.
Harga yang ditawarkan di pakaian bekas impor di kawasan Stadion Diponegoro mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 95 ribu.
Kesempatan ini, ia juga mengeluh awal bulan Ramadhan tahun ini mengalami kesepian pembeli.
"Awal puasa sepi. Tapi sekarang Alhamdulilah sudah mulai ramai lagi, "katanya.
Pantauan di lokasi, warga dari Kota Semarang mapun luar kota mulai berbondong-bondong sekitar pukul 00.30 WIB dini hari. Bahkan di tempat ini, masyarakat terlihat ramai dan berdesak-desakan di antara sela-sela pakaian yang dipajang.
Padahal, ia mengkritisi bahwa dunia triftingan itu sudah ada sejak belasan tahun lalu, lantas baru kali ini usaha triftingan mendapatkan penolakan.
"Dunia triftingan itu belasan tahun, baru kali ini diotak atik. Aku menduga barang masuk juga ada permainan dari oknum pegawai saat pakaian masuk ke Tanah Air. Mestinya, barang masuk ada yang mantau, kenapa bisa masuk dugaan saya ada yang bermain, "imbuh dia.
tag: Pakaian Bekas Impor