Setelah 27 Tahun Menunggu, Pemkab Klaten Arak Piala Adipura: Bentuk Rasa Syukur
KLATEN (Jatengreport.com) - Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten mengadakan arak-arakan Piala Adipura. Kegiatan tersebut digelar sebagai wujud syukur setelah penantian panjang selama 27 tahun mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Arak-arakan dimulai tepat pukul 08.00 WIB, mulai dari Alun-alun Klaten hingga Halaman Pendapa Kantor Bupati Klaten, Minggu (12/3). Arak-arakan diawali dengan tarian gedruk merapi, Bupati dan Wakil Bupati Klaten membawa Piala Adipura, didampingi Kepala OPD, hingga barisan terakhir terdapat miniatur Piala Adipura.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Srihadi menyampaikan, kirab Piala Adipura itu sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat Klaten.
“Hari ini dengan rasa syukur, Piala Adipura kami anugerahkan kepada masyarakat Klaten dengan diwujudkan jalan bersama (arak-arakan), baik masyarakat yang terlibat penilaian Adipura ataupun tidak.
“Semua begitu rukun, tadi luar biasa sekali masyarakat antusias menyambut kirab Adipura ini,” ujarnya.
Sementara, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, akhirnya Klaten mengadakan arak-arakan Piala Adipura dan berjalan dengan sukses, berkat kerja sama semua pihak.
“Setelah penantian selama 27 tahun waktu yang tidak sebentar, akhirnya Klaten raih Adipura. Karena Adipura merupakan instrumen pengawasan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten, dalam pengelolaan sampah,” terang Sri Mulyani.
Ia memaparkan Adipura kali pertama diraih Klaten tahun 1996. Kemudian, pada 2016 hanya mendapatkan sertifikat, dan 2023 kembali berhasil penghargaan Adipura kategori Kota Kecil tahun 2022.
“Persiapan tidak sebentar dengan proses yang panjang. Mengingat tahun 2022 ini ada 46 titik pantau penilaian, seperti perkantoran, sekolah, rumah sakit, jalan perkotaan, perumahan, desa, sungai ruang terbuka hijau, TPA, TPS, dan bank sampah,” jelas Sri Mulyani.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas penyambutan sangat meriah oleh siswa SD dan SMP, serta guru, yang memadati sepanjang jalan saat arak-arakan hingga garis finish.
“Piala Adipura jangan hanya dijadikan simbol, tetapi menjadi pengingat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat,” tambahnya.
Terakhir, Bupati Klaten melakukan potong tumpeng yang diserahkan kepada Kepala DLH dan pasukan kuning (tenaga kebersihan dan pengelola sampah).
Dilanjutkan penyerahan penghargaan untuk Desa Mandiri Sampah, Sertifikat Kampung Proklim, Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, Pelajar Disabilitas, dan Beasiswa Kader Sekolah Adiwiyata dan Fasilitas Kelola Sampah.
tag: pemkab klaten , Pemkab Klaten , Arak Piala Adipura:Arak Piala Adipura , 27 Tahun Menunggu