Wilayah Pesisir Jateng Masih Berpotensi Rob, Warga di Himbau Waspada
SEMARANG (Jatengreport) - Potensi rob masih menghantui warga di seluruh Jateng, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Semarang memprakirakan masih akan ada kemungkinan akan terjadi rob di wilayah pesisir Jawa Tengah.
Kepala Stasiun Metereologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih mengatakan bahwa kondisi gelombang hari ini mulai mereda daripada minggu lalu. Meskipun begitu mulai 6 Januari besok kawasan pesisir Jateng rawan diterjang rob.
“Naik lagi robnya tanggal 6 sampai Januari. Jadi kalau robnya tinggi kemudian gelombang tinggi, ditambah lagi dengan curah hujan tinggi itu akan menambah genangan di pantai maupun di daerah yang biasa terkena banjir rob,” ujar Retno.
Di sisi lain, pihaknya juga memprakirakan cuaca ekstrem di Laut Jawa yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi masih terjadi lagi. Gelombang setinggi hingga 4 meter di tengah laut diprakirakan terjadi hingga 8 Januari 2023.
“Potensi cuaca ekstrem di laut masih ada. Potensi gelombangnya tanggal 4 naik lagi 4 meter, baru memprakirakan setelah tanggal 8 Januari. Kita update terus situasinya memang cuaca ekstrem di masa sekarang bisa berubah seketika,” ungkap Retno.
Dalam hal ini, Retno meminta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir untuk selalu waspada terhadap gelombang tinggi. Ia berharap rob yang terjadi di Pantai Marina Semarang pada akhir tahun 2022 lalu tidak terulang kembali.
Maka dari itu, BMKG Metereologi Maritim Semarang meminta agar tanggul-tanggul di kawasan pesisir Pantura Jateng selalu dicek kekuatannya untuk bisa menahan terjangan ombak atau gelombang setinggi empat meter.
“Jadi mohon pada pengelola di sepanjang pantura jateng yang biasa terkena rob lebih ditingkatkan lagi pengawasan terhadap tanggul di sekitar. Kalau biasanya tanggul tahan terhadap gelombang satu atau dua meter nah ini gelombangnya empat meter,” ujar Retno.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terkait mitigasi bencana. Pemanfaatan sarana dan prasarana akan lebih ditingkatkan untuk mencegah terjadinya berbagai bencana.
“Sudah disampaikan sama Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) kemarin (saat rapat koordinasi hari Senin) untuk memberdayakan sarana untuk mitigasi bencana ke depannya,” ucap Retno.
Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengakui bahwa rob memang menjadi salah satu ancaman bagi warga Semarang yang tinggal di kawasan pesisir Laut Jawa. Terlebih kawasan Pantai Marina baru saja direndam banjir rob akibat tanggul jebol.
Menurutnya, permasalahan rob di Pantai Marina kemarin memang membutuhkan kerja sama lintas sektor. Meskipun kawasan wisata tersebut merupakan kewenangan PT IPO selaku pengelola, Pemkot Semarang juga siap jika dilibatkan.
“Ini memang menjadi satu pembelajaran bagaimana (pesisir) harus dirawat dengan baik. Kalau ada kekurangan yang harus dibantu dinas-dinas terkait, bisa berkoordinasi dengan Pemkot Semarang,” ungkap Ita saat ditemui di Balai Kota Semarang, Rabu (4/1).
tag: Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Semarang