SEMARANG (Jatengreport.com) – Enam kios di Pasar Ngaliyan Jalan Prof Dr Hamka, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang terbakar Kamis (8/12).

Kabid Ops dan Penyelamatan Damkar Semarang Untung Sugiono menjelaskan dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut karena korsleting listrik.

Meski demikian, kepolisian dari tim Inafis Polrestabes Semarang akan turun langsung untuk melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memastikan penyebab utama kejadian itu.

“Dugaan sementara penyebab kebakaran ini dari korsleting listrik dari kios, tadi sudah besar pas tiba di sini,” ujarnya selesai melakukan pemadaman dan pendinginan sekitar pukul 17.20 WIB.

Ia mengatakan mengetahui kejadian kebakaran ini ketika menerima laporan dari warga pada sekitar pukul 16.00 WIB. Usai menerima laporan, pihaknya langsung menerjunkan 10 armada mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan si jago merah. Alhasil, kurang dari satu jam kobaran api yang membesar berhasil dipadamkan.

“Kendala utama cuma di jalan saja. Tadi jalan sempat macet, karena pertepatan dengan jam pulang kantor. Sekarang sudah aman terkendali, dan api juga sudah padam.” bebernya.

Untung mengatakan kebakaran itu tepatnya terjadi kios PKL yang berada di area parkiran Pasar Ngaliyan. Untuk kerugian, belum diketahui secara pasti.

“Kerugian enam kios yang terbakar belum ditaksir ya, Nanti kita investigasi dulu, baru taksiran kerugian itu  bisa kami memunculkan,” tuturnya.

Sementara salah seorang saksi, Marono menyebut sempat melihat asap yang mengepul di salah satu kios yang kosong. Saat itu, dia yang juga pedagang pasar langsung lari ke luar dan meminta pertolongan.

“Kejadiannya sekitar pukul 16.00. Asap kemebul (mengepul) dari tengah-tengah sini, terus saya lagi gembor-gembor bilang orang-orang di jalan raya itu, ternyata memang terbakar,” katanya.

Untuk meminimalisir kerugian yang lebih besar, sejumlah pemilik kios yang terbakar pun berdatangan ke lokasi untuk mengevakuasi barang yang masih bisa diselematkan.

Salah satu pemilik kios, Tajudin mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 50 juta. Kios yang ia sewa untuk menyimpan makanan itupun ludes dilahap api.

“Tadi ditelpon sama istri, katanya ada kebakaran, saya ke sini dan ternyata sudah begini. Kerugian ya di atas Rp 50 juta lah, baru diisi, baru datang semua barangnya,” ungkapnya.