Mahasiswa Ilmu Komunikasi Univesitas Semarang Gelar Sosialisasi “Lindungi Diri, Sayangi Keluarga: Kenali Tanda-Tanda KDRT”
Jateng
Tim Jateng Report
22 Des 2025
SEMARANG (Jatengreport.com) – Kegiatan sosialisasi bertema “Lindungi Diri, Sayangi Keluarga: Kenali Tanda-Tanda KDRT” digelar di Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, Minggu (21/12) pagi. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 09.00 WIB dan diikuti oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Bugangan.
Sosialisasi tersebut digelar sebagai respons atas masih maraknya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT yang kerap tidak terungkap karena dianggap sebagai persoalan pribadi keluarga. Kondisi ini dinilai membuat banyak korban tidak mendapatkan perlindungan dan pendampingan yang semestinya.
Kegiatan bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya perempuan, mengenai berbagai bentuk KDRT, tanda-tanda awal kekerasan yang sering tidak disadari, serta langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga. Edukasi ini diharapkan mampu mendorong keberanian korban untuk mengenali dan menyikapi kekerasan secara tepat.
Sosialisasi menghadirkan Irnida Terana, M.Psi., Psikolog, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Irnida menjelaskan bahwa KDRT tidak hanya berbentuk kekerasan fisik, tetapi juga mencakup kekerasan psikologis, verbal, ekonomi, serta kontrol berlebihan dalam relasi rumah tangga.
“Banyak perempuan tidak menyadari bahwa dirinya mengalami KDRT karena kekerasan tersebut tidak meninggalkan luka fisik. Padahal tekanan mental, kata-kata yang merendahkan, hingga pembatasan aktivitas juga termasuk bentuk kekerasan,” ujar Irnida.
Ia menegaskan bahwa pemahaman mengenai KDRT merupakan langkah awal yang penting agar korban tidak terus berada dalam lingkaran kekerasan. Menurutnya, perlindungan diri justru menjadi upaya menjaga keselamatan dan keberlangsungan keluarga.
“Melindungi diri bukan berarti merusak keluarga. Dengan mengenali tanda-tanda KDRT dan berani mencari bantuan, kita menjaga keselamatan diri, anak, dan keutuhan keluarga dalam jangka panjang,” tambahnya.
Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi diskusi dan tanya jawab. Peserta aktif mengajukan pertanyaan serta berbagi pengalaman terkait dinamika rumah tangga dan lingkungan sekitar. Sejumlah peserta mengaku mendapatkan pemahaman baru mengenai bentuk-bentuk KDRT yang selama ini kerap dianggap wajar.
Salah satu anggota PKK Kelurahan Bugangan menyampaikan bahwa sosialisasi ini membuka wawasan peserta. Ia menyebut bahwa selama ini KDRT sering dipersepsikan hanya sebatas kekerasan fisik, padahal kekerasan verbal dan tekanan psikologis juga memiliki dampak serius.
Melalui kegiatan ini, ibu-ibu PKK diharapkan dapat berperan sebagai agen edukasi di lingkungan keluarga dan masyarakat. Sosialisasi ini menegaskan pentingnya membangun kesadaran kolektif bahwa keluarga seharusnya menjadi ruang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan.
Kegiatan tersebut juga menekankan perlunya kolaborasi antara masyarakat, tokoh lingkungan, dan tenaga profesional dalam menciptakan keluarga yang sehat, setara, dan berperspektif perlindungan terhadap korban KDRT.***
tag: Mahasiswa Ilkom USM