Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM Kampanyekan Stop Cyber Bullying untuk Jaga Kesehatan Mental Remaja

images

Peserta Karang Taruna RW 07 Kelurahan Jomblang berfoto bersama pembicara eksternal Kak Ceria dan Dr. Yuliyanto Budi Setiawan, S.Sos., M.Si, di Kelurahan Jomblang, Selasa (16/12) lalu.

Jateng

Tim Jateng Report

17 Des 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) — Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Stop Cyber Bullying, Jaga Kesehatan Mental Remaja di Balai Kelurahan Jomblang, Selasa (16/12) lalu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Komunikasi Gender dan Minoritas serta dilaksanakan bersama Karang Taruna RW 07 Kelurahan Jomblang. Sosialisasi dimulai pukul 18.30 WIB dan dihadiri dosen pengampu mata kuliah, Dr. Yuliyanto Budi Setiawan, S.Sos., M.Si.

Sosialisasi bertujuan meningkatkan kesadaran remaja terhadap bahaya cyber bullying dan pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital. Remaja dinilai sebagai kelompok rentan yang menghadapi tekanan sosial, tuntutan eksistensi di media sosial, serta keterbatasan literasi digital yang berdampak pada kondisi psikologis.

Kegiatan menghadirkan dua materi dengan fokus utama pada kesehatan mental remaja. Materi disampaikan oleh pemateri eksternal, Ceria Arbyan Zahra, S.Psi., Founder LSM Anantaka Cultural Trusts. Ia membahas faktor penyebab gangguan kesehatan mental serta dampak cyber bullying terhadap kesejahteraan emosional dan sosial remaja.

Ceria menjelaskan bahwa kesehatan mental tidak hanya berarti terbebas dari gangguan psikologis, tetapi juga kemampuan individu dalam mengelola stres, emosi, dan membangun relasi sosial yang sehat.

“Kesehatan mental remaja sangat dipengaruhi lingkungan digital. Cyber bullying dapat memicu stres, kecemasan, menurunnya rasa percaya diri, hingga depresi. Karena itu, dukungan keluarga, teman sebaya, dan lingkungan yang aman sangat dibutuhkan,” ujar Ceria.

Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi diskusi dan tanya jawab. Peserta dari Karang Taruna RW 07 aktif menyampaikan pertanyaan terkait pengelolaan stres di era digital, kebiasaan digital yang sehat, serta aspek kesehatan mental yang perlu dimiliki remaja.

Melalui diskusi tersebut, peserta didorong memahami pentingnya literasi digital, kemampuan mengelola emosi, serta membangun sistem dukungan sosial sebagai upaya pencegahan cyber bullying dan gangguan kesehatan mental.

Kampanye ini menjadi bentuk peran mahasiswa Ilmu Komunikasi USM dalam mengedukasi masyarakat, khususnya remaja, mengenai isu kesehatan mental sebagai bagian dari kajian komunikasi gender dan minoritas. Kegiatan ini diharapkan mendorong terciptanya ruang digital yang aman, sehat, dan beretika.***
 

tag: Mahasiswa Ilkom USM, Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM


BERITA TERKAIT