SKK Migas Tegaskan Sistem Kesekuritian Migas Lebih Solid di Wilayah Jabanusa
Nasional
Bintang
21 Nov 2025
YOGYAKARTA (Jatengreport.com) — Menutup akhir tahun 2025, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) menggelar dua agenda strategis: Rapat Kerja Kesekuritian Hulu Migas Jabanusa 2025 serta Rapat Kerja Perizinan dan Pengelolaan Bahan Peledak (Handak) Hulu Migas Jabanusa 2025.
Kedua forum tersebut menjadi bagian penting dari komitmen SKK Migas memperkuat keamanan operasional dan memastikan kegiatan hulu migas berjalan sesuai regulasi serta standar HSE (Health, Safety, and Environment).
Dalam rapat kerja kesekuritian, SKK Migas dan seluruh KKKS membahas langkah konkret peningkatan keamanan wilayah operasi migas, mulai dari strategi mitigasi risiko hingga penguatan kerja sama dengan TNI–Polri dan pemerintah daerah.
“Kesekuritian yang solid akan menjamin kelancaran operasi hulu migas serta menciptakan iklim investasi yang stabil dan kondusif,” ujar Anggono Mahendrawan, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa.
Kolaborasi lintas sektor ini dinilai menjadi kunci menjaga stabilitas wilayah kerja migas, sekaligus memastikan setiap aktivitas eksplorasi berlangsung aman dan terkendali.
Selain aspek keamanan, SKK Migas juga menekankan pentingnya tata kelola bahan peledak (handak) yang digunakan dalam kegiatan seismik, konstruksi bawah laut, hingga pengeboran eksplorasi dan eksploitasi.
Dalam forum ini, dibahas penyelarasan proses perizinan dan pengawasan antara KKKS, Polri, dan SKK Migas, serta penegakan standar keselamatan sesuai SNI 6911:2025.
Isu yang menjadi fokus meliputi:
• Penyatuan mekanisme perizinan pembelian, penguasaan, penyimpanan, penggunaan, dan pengangkutan handak
• Standarisasi keselamatan transportasi dan penyimpanan bahan peledak berizin
• Penguatan sistem pengawasan stok, audit penggunaan, dan pelaporan
• Penegasan spesifikasi teknis gudang handak sesuai SNI terbaru
Pengelolaan bahan peledak disebut bukan sekadar urusan teknis, tetapi bagian integral dari sistem keamanan nasional.
“SKK Migas memastikan seluruh tahapannya berlangsung dengan aman, transparan, dan sesuai ketentuan perundangan,” tegas Anggono.
Rapat kerja ini turut dihadiri perwakilan Kepolisian Daerah, TNI, KKKS, hingga vendor berizin, mencerminkan komitmen kuat untuk menjaga rantai pengawasan dan integritas operasional migas.
Sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat kepatuhan sekaligus memperkuat perlindungan sektor energi strategis nasional.
Melalui rangkaian rapat kerja tersebut, SKK Migas Jabanusa menargetkan terwujudnya:
• SOP terpadu antara SKK Migas, KKKS, dan aparat keamanan
• Penguatan budaya keamanan dan HSE di seluruh lini operasional
• Sistem komunikasi cepat dan terintegrasi dalam menghadapi potensi gangguan keamanan maupun risiko terkait bahan peledak
“Kami menempatkan keselamatan, keamanan, dan kepatuhan regulasi sebagai prioritas utama dalam setiap kegiatan hulu migas. Rapat kerja ini juga bertujuan untuk memastikan setiap proses dari perizinan hingga pelaksanaan lapangan — terkoordinasi dengan baik dan memenuhi standar nasional,” kata Anggono Mahendrawan.
Dengan langkah-langkah ini, SKK Migas Jabanusa berharap tata kelola keamanan dan pengelolaan handak di wilayah kerja semakin kuat, adaptif, dan siap menghadapi tantangan operasi migas masa depan.***
tag: berita