Ekosistem Halal Jadi Prioritas: Pemprov Jateng Tekankan Peran RPH dan Juleha

images

Jateng

Bintang

22 Jul 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, terus mendorong penguatan ekosistem halal di wilayahnya, guna mendongkrak perekonomian daerah.

Dia menyatakan, pernah mendapat laporan dari pelaku usaha yang kesulitan mendapatkan sertifikasi halal, lantaran berdampingan dengan tempat usaha yang tidak halal.

“Itu juga kenapa saya mendukung adanya sudut halal dan nonhalal. Bukan membedakan, tetapi faktanya yang seperti ini dapat menggugurkan proses sertifikasi halal,” kata Taj Yasin, saat menerima audiensi Pimpinan Bank Indonesia Jawa Tengah di kantornya, Selasa (22/7/2025).

Wagub menegaskan pentingnya penguatan ekosistem halal dimulai dari hulu, termasuk aspek penyembelihan. Dalam hal ini, peran Juru Sembelih Halal (Juleha) dinilai sangat krusial. Karenanya, penting untuk melakukan pendampingan sertifikasi halal bagi Rumah Potong Hewan (RPH) dan penyediaan produk halal yang memadai di pusat-pusat perbelanjaan.

Sebagai informasi, dalam audiensi tersebut juga membahas penyelenggaraan Festival Jateng Syariah (Fajar) 2025 yang digelar pada 14–17 Agustus 2025 di Queen City Mall, Kota Semarang. Kegiatan tahunan yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah ini, menjadi ajang strategis untuk mengakselerasi penguatan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jateng.

Kepala KPw BI Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, kegiatan ini menjadi kontribusi nyata untuk mendorong kemandirian bangsa, dan memajukan ekonomi halal di daerah.

“Rangkaian Fajar 2025 mencakup edukasi ekonomi syariah, pelatihan pelaku industri kreatif, fasilitasi sertifikasi halal produk olahan, juga pendampingan untuk RPH dan juru sembelih halal,” kata Rahmat

Dikatakan dia, salah satu contoh keberhasilan adalah fasilitasi RPH Sulaimaniyah yang produknya telah mengarah ke sertifikasi halal.

Festival itu juga akan diselenggarakan seminar nasional, bootcamp modest fashion, business matching pembiayaan syariah, serta Fajar Halal Experience, sebagai panggung pameran produk UMKM dan pesantren.

“Tahun ini kami juga selenggarakan olimpiade antarsantri, lalu juga akan menampilkan produk-produk unggulan pesantren,” imbuhnya.

Kegiatan itu sejalan dengan cita-cita Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada 2029, sebagaimana ditargetkan dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI).

tag: berita



BERITA TERKAIT