Andreas Budi Wirohardjo Siap Dobrak dan Bakar Semangat Kyokushinkai di Jawa Tengah

images

Jateng

Bintang

28 Apr 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) — Di tengah tantangan zaman yang makin kompleks, Andreas Budi Wirohardjo mengambil langkah berani, membangkitkan kembali kejayaan Kyokushinkai Karate-Do Indonesia, sebuah perguruan karate yang pernah jaya di tanah air.

Ditunjuk sebagai salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kyokushinkai, Andreas langsung bergerak cepat. Ia memilih Jawa Tengah sebagai lokomotif perubahan, tempat di mana denyut awal kebangkitan itu akan dipompa.

"Saya ingin menjadikan Jawa Tengah sebagai proyek percontohan sebelum program ini diperluas ke provinsi lain," ujar Andreas, saat ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (27/4).

Bagi Andreas, membenahi pembinaan mental dalam Kyokushinkai bukan sekadar program formalitas. Ia memandangnya sebagai sebuah misi membentuk karakter bangsa di tengah derasnya arus perubahan sosial.

Membangkitkan Kyokushinkai bukan pekerjaan ringan. Jumlah Pengurus Daerah (Pengda) aktif kini tinggal separuh dari masa keemasannya, hanya 12 dari 24 yang dulu pernah ada.

Kondisi di tingkat kabupaten/kota (Pengcab) pun lebih mengkhawatirkan di Jawa Tengah, dari seharusnya 35 Pengcab, kini yang bertahan aktif hanya empat.

"Idealnya, setiap provinsi punya Pengda yang solid. Begitu juga dengan setiap kota dan kabupaten," kata Andreas, yang sebelumnya dikenal sukses memimpin Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah.

Namun, Andreas tidak gentar. Ia tahu, kerja keras membangun kembali fondasi organisasi adalah keniscayaan.

"Semua harus ditata ulang dari nol, termasuk soal manajemen dan pendanaan yang transparan," ujarnya dengan nada tegas.

 

Ia menegaskan, kepercayaan publik adalah kunci. Tanpa transparansi, upaya membangkitkan Kyokushinkai akan mudah runtuh sebelum berkembang.

Dojo-Dojo Baru, Semangat Baru

Salah satu strategi konkret yang segera diluncurkan adalah membuka dojo-dojo baru di berbagai wilayah.

Menurut Andreas, generasi muda saat ini membutuhkan ruang pembinaan mental yang kuat.

Di tengah tekanan persaingan global yang kian keras, nilai-nilai kedisiplinan, ketangguhan mental, dan sportivitas menjadi kebutuhan mendesak.

"Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai bisa menjadi jawaban. Ini adalah cara membangun karakter generasi muda agar siap menghadapi tantangan di semua lini kehidupan," tutur Andreas, yang dikenal sebagai sosok blak-blakan dan tegas.

Ia menambahkan, Kyokushinkai bukan hanya soal teknik bertarung. Di balik gerakan keras dan prinsip ‘full contact’, terkandung nilai-nilai ketekunan, kejujuran, dan rasa hormat yang dalam.

Lebih jauh, Andreas ingin meletakkan dasar yang kuat agar Kyokushinkai tak hanya sekadar hidup kembali, tetapi juga bisa bersaing di level nasional dan internasional.

Dalam visinya, pembinaan mental akan menjadi pilar utama yang menopang pembentukan atlet sekaligus karakter. Bukan hanya menghasilkan karateka yang kuat di arena pertandingan, tapi juga pribadi-pribadi yang tangguh dalam kehidupan.

"Kami sadar tugas ini berat. Tapi menyerah bukan pilihan. Dengan semangat dan kerja sama semua pihak, saya yakin kita bisa mengembalikan masa kejayaan Kyokushinkai," tutup Andreas penuh optimisme.

Kini, mata komunitas karate Indonesia tertuju ke Jawa Tengah. Dari sinilah bara semangat itu akan dinyalakan kembali — untuk menyalakan kobaran besar di seluruh penjuru Nusantara.

tag: berita



BERITA TERKAIT