Peragaan Fashion Show Unik, Plastik dan Koran Bekas sebagai Simbol Kreativitas di Cap Go Meh Semarang Barat

images

Jateng

Bintang

16 Feb 2025


SEMARANG (Jatengreport.com) - Peragaan fashion show dari plastik dan koran bekas ditampilkan dalam acara bertajuk Perayaan Cap Go Meh ala warga RT 02 RW 02, Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Acara tersebut diadakan di plataran jalan Kenconowungu I, pada Sabtu (15/2/2025) malam.

Selain peragaan busana, juga dimeriahkan organ tunggal, beragam tarian kreasi dari anak-anak hingga dewasa, yang seluruh personilnya dari kampung tersebut. Ada pula pembagian angpao dan suguhan beragam jenis kuliner menggugah selera, ada lontong cap go meh, bubur, bakso, siomay, lumpia dan banyak lagi.

Beragam jajanan pasar yang mencerminkan beragam khas warisan budaya. Acara ini bertujuan memperkenalkan serta memperkuat pemahaman tentang budaya Peranakan Tionghoa sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Dengan Debora Ong didaulat sebagai panitia yang membacakan filosofi cap go meh dalam acara malam itu.

Rangkaian acara ditutup dengan foto bersama dan bernyanyi bersama. Tampak sejumlah undangan yang hadir, ada Ketua Umum DPP LBH RUPADI, Sunardi, Purnawirawan Polri, Warsono, Sekjend APP Badikum, Rinanda Asrian Ilmanta, Sekjend APP Ormahen, Muhammad Yudi Rizqi Imanudin, Pendiri Firma Hukum Josant And Friend's Law Firm, Dr (Hc). Joko Susanto, ditemani istri Falikha Ardiyani Zjubaidi, terlihat pula wartawan, Royce Wijaya Setya Putra dan Rahdyan Trijoko Pamungkas, serta Nasrul Hakim. Serta masih banyak tokoh-tokoh lainnya yang hadir dalam acara itu.

Dalam sambutannya, Ketua RT2/RW2 Karangayu, Supriyono, menegaskan bahwa perayaan Cap Go Meh ini merupakan wujud nyata dari semangat keberagaman Indonesia. Apalagi diwilayahnya juga banyak beragam suku, agama, ras dan golongan dan seluruhnya hidup rukun, damai dan harmonis. Ia mengibaratkannya Indonesia Mini, memupuk Kebhinekaan di kampung Kenconowungu.

"Dengan Cap Go Meh, kita merayakan keberagaman di negeri ini. Sesuai tradisi di kampung ini untuk melestarikan budaya dan merajut kebinekaan, slogan 'Bhinneka Tunggal Ika' harus benar-benar diwujudkan, bukan sekadar slogan kosong. Inilah salah satu upaya nyata di kampung kita dalam pemajuan kebudayaan dari akar rumput," kata Supriyono, dalam sambutannya.

Sesepuh warga kampung Kenconowungu I, Ong Budiono, mengapresiasi perayaan ini sebagai langkah penting dalam merawat keberagaman dan memperkuat budaya nasional. Bukan hanya Cap Go Meh, pihaknya juga merencanakan Buka Bersama di awal Puasa Ramadhan Tahun 2025.

"Semangat untuk terus menguatkan jati diri bangsa Indonesia dipupuk dan dikembangkan melalui acara seperti ini. Kampung kita harus terus menunjukkan komitmen yang nyata dalam memajukan kebudayaan Indonesia,"ujarnya.

Dikatakannya acara ini mengusung tema “Bertoleransi Antar Umat Beragama, Bhinneka Tunggal Ika”. Tema ini diangkat sebagai simbol kebersamaan dalam keberagaman, sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia.

"Kami bangga karena panitia berusaha menjaga esensi perayaan ini sebagai warisan budaya dan perekat keberagaman. Dengan semangat kebersamaan, Cap Go Meh 2025 di Kenconowungu diharapkan bisa dilaksanakan di kampung-kampung lain dalam skala RT,"kata Ong Budiono, yang juga pernah menjabat Pembina Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) Kota Semarang.

tag: berita



BERITA TERKAIT