Borong 4 Piala di Korea Selatan, Choir UNDIP Dijamu Gubernur Jateng

images

PSMT UNDIP dan Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Jateng

Ronald

06 Nov 2022


SEMARANG (Jatengreport.com) - Paduan Suara Mahasiswa Teknik (PSMT) Universitas Dipenogoro Semarang berhasil menyabet 4 piala dalam perhelatan 18th Busan Choral Festival and Competition di Busan, Korea Selatan. Mereka langsung diundang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke rumah dinas sang Gubernur di Puri Gedeh, Semarang (5/11).

Kendati sebelumnya PSMT UNDIP memiliki kendala finansial untuk mengikuti kompetisi itu, akhirnya bukan hanya berhasil ikut, melainkan berhasil memenangkan juara di empat kategori sekaligus, yakni:

- Juara Grand Prix (Champion)

- Juara 1 kategori Classical Mixed & Equal dengan nilai 93,2 mengalahkan dua choir dari Filipina, yakni Sing Philippines Youth Choir dan Imusicapella.

- Juara 3 kategori Ethnic dengan nilai 93,6. Juara 1 dan 2 kategori ini diraih choir asal Indonesia juga, yaitu Vocalista Harmonic Choir ISI Yogyakarta (juara 1) dan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (juara 2).

- The Best Presentation untuk kategori Ethnic.

"Di Korea Selatan kemarin kami ikut 2 kategori, pertama classical mix itu kami juara 1 dan yang kedua kategori etnik kami juara 3. Dari kategori classical mix karena juara 1 kami lanjut ke babak grand prix yang dilombakan antara juara 1 dari tiap kategori, Puji Tuhan kami juara 1 lagi jadi kami dapat gelar grand champion," cerita ketua PSMT UNDIP Helena.

"Tidak kaleng-kaleng", demikianlah dengan rasa bangga, Ganjar mengapresiasi choir asal UNDIP Semarang ini.

"Tidak hanya nyanyi tapi mengajak orang untuk mengerti pesan seni dan menunjukkan pada publik kawan-kawan ini anak muda berprestasi dan tidak kaleng-kaleng. Terbukti lomba di kelas dunia mendapatkan grand prize," kata Ganjar.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo)

 

Ganjar juga menyarankan agar para anggota PSMT UNDIP berkarya dan memulai promosi di media sosial. Menurutnya akan sia-sia jika memiliki kualitas bagus tapi tidak dikenal orang.

"Jangan merasa besar tapi orang-orang masih ngga tau, maka komunikasinya harus bagus. Bisa di-upload di mana-mana, Instagram, YouTube. Temen-temen mesti bisa mengekspos. Nyanyi aja gitu, bisa cover atau lagu sendiri dan minta izin siapa tau nanti orang yang menemukan bakat itu bisa mensponsori," kata Ganjar.

PSMT UNDIP sempat membuat Ganjar terpukau dengan penampilan langsung dihadapan Gubernur Jateng itu. PSMT UNDIP membawakan lagu Lir-Ilir dan Gambang Semarang yang mendapat pujian dari Ganjar.

Untuk diketahui, tipe vokal paduan suara atau choir berbeda dengan teknik bernyanyi a la Pop. Gaya bernyanyi untuk paduan suara biasanya disebut dengan Seriosa atau gaya bernyanyi Classical Music untuk pertunjukan Opera.

Sementara gaya bernyanyi Pop cenderung menganut kebebasan berekspresi dan tidak terlalu memperhatikan banyak aturan dalam bernyanyi klasik.

Akan tetapi, banyak penyanyi seriosa atau eks anggota paduan suara yang menjadi penyanyi Pop, sebut saja contohnya Hayley Westenra asal New Zealand. Hayley merupakan seorang penyanyi berkarakter seriosa yang sekarang merambah dunia Pop. Penyanyi jenis ini disebut dengan penyanyi Classical Crossover.

Festival Choir Busan memang sering diikuti paduan suara asal Indonesia yang lain seperti Telkom University Choir, Seven Choir SMA Negeri 7 Malang dan Nine's Voice SMA N BINSUS Manado. Tidak jarang juga mereka menyabet piala dari kompetisi kelas dunia ini.

tag: ganjar pranowo , Undip , psmt undip



BERITA TERKAIT