Ferry Wawan Cahyono: Kesenian Tradisional Harus Mengakar di Jiwa Anak Bangsa
Jateng
Bintang
13 Nov 2024
SEMARANG (Jatengreport.com) – Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, dengan tegas menyuarakan pentingnya melestarikan dan mengajarkan kesenian tradisional kepada generasi muda.
Bagi Ferry, kesenian tradisional bukan hanya sebuah hiburan, tetapi juga sarana pembentukan karakter dan jiwa yang luhur bagi anak-anak Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
Ferry menyampaikan bahwa budaya Indonesia, termasuk wayang kulit, gamelan, tari tradisional, dan seni pertunjukan lainnya, adalah bagian integral dari identitas bangsa yang tidak boleh luntur.
“Kesenian tradisional harus bisa mengakar ke jiwa anak kita,” tegas Ferry dengan penuh keyakinan.
Menurutnya, mengenalkan budaya lokal sejak usia dini akan membantu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh dalam memegang nilai-nilai budaya dan identitas bangsa.
Lebih jauh, Ferry menjelaskan bahwa kesenian tradisional memiliki filosofi mendalam yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti kedisiplinan, kerja sama, dan rasa hormat terhadap sesama.
Dalam pertunjukan wayang, misalnya, terdapat pelajaran tentang kebaikan dan keburukan, serta konsekuensi dari setiap tindakan manusia.
“Dengan memahami dan menghayati seni tradisional, generasi muda kita akan belajar bagaimana menghargai proses, memahami nilai kearifan lokal, dan menjadi pribadi yang lebih bijak,” tambahnya.
Ferry juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para orang tua dan guru, untuk berperan aktif dalam mengenalkan kesenian tradisional kepada anak-anak.
Menurutnya, keluarga dan sekolah adalah pondasi utama dalam pembentukan karakter anak.
“Peran orang tua dan guru sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai budaya ini sejak dini. Ajak anak-anak kita untuk menonton pertunjukan wayang, belajar bermain gamelan, atau ikut dalam pelatihan tari tradisional. Dengan begitu, mereka akan merasa memiliki dan bangga terhadap budaya kita,” ungkap Ferry.
Tak hanya itu, Ferry juga mendesak pemerintah daerah untuk memberikan dukungan nyata melalui penyediaan fasilitas dan program pembinaan kesenian tradisional.
Ia menyarankan adanya lebih banyak festival seni budaya di tingkat desa hingga provinsi, serta memasukkan pelajaran kesenian tradisional dalam kurikulum pendidikan sekolah.
“Perlu ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan seni tradisional. Pemerintah harus menyediakan ruang bagi para seniman tradisional dan memberikan pelatihan serta bantuan bagi mereka untuk meneruskan keahlian ini kepada generasi berikutnya,” katanya.
Ferry melihat bahwa dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat penting di tengah derasnya pengaruh budaya luar. Dengan mengakar kuatnya nilai-nilai budaya tradisional dalam diri generasi muda, diharapkan akan terbentuk generasi yang bangga akan identitas budaya mereka, serta mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri.
Di akhir sambutannya, Ferry menyampaikan harapan besarnya agar Jawa Tengah bisa menjadi pusat pelestarian budaya yang melahirkan generasi penerus bangsa yang kuat, tangguh, dan berjiwa luhur.
“Dengan kesenian tradisional yang kuat mengakar, kita akan memiliki generasi yang tak hanya pintar, tetapi juga memiliki kebijaksanaan yang lahir dari kekayaan budaya bangsa sendiri. Mari bersama-sama melestarikan kekayaan budaya ini untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Ferry.
Dengan seruan ini, Ferry Wawan Cahyono berharap kesenian tradisional tidak hanya dipelajari di sekolah, namun juga dirasakan, dihayati, dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak Indonesia, sehingga warisan budaya ini dapat terus hidup dan menjadi sumber kebanggaan bagi seluruh generasi. (Adv)
tag: berita