Kemenkop UKM dan UGM Bersatu Bangun Ekosistem UMKM Lewat Program Mikro Mandiri 2024 di Semarang
SEMARANG (Jatengreport.com) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Program Mikro Mandiri 2024 di Kota Semarang, bertempat di Hotel Nindya Horison pada Kamis (17/10).
Program ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang bergerak di sektor mikro.
Program Mikro Mandiri 2024 difokuskan untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM mikro, yang kerap kali menghadapi keterbatasan dalam akses pembiayaan, pemasaran, serta pengembangan usaha.
Masalah-masalah ini sering kali menjadi penghalang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional.
Oleh karena itu, Kemenkop UKM dan UGM melalui program ini berusaha memberikan solusi nyata melalui pendekatan pendampingan langsung dan jaringan (networking) yang kuat.
Salah satu aspek unggulan dari program ini adalah Pendampingan Offline yang memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk mendapatkan pelatihan dan bimbingan secara langsung.
Ini termasuk bimbingan pribadi yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap UMKM, serta kesempatan untuk berinteraksi dengan pelaku bisnis lain, investor, dan stakeholder penting dalam ekosistem UMKM.
Tidak hanya itu, program ini juga membuka akses networking yang lebih luas, yang sangat penting untuk memperkuat koneksi bisnis dan memperluas pasar.
Kepala Bidang Bina Usaha dan Pemasaran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Jani Sugijarti yang mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah menekankan bahwa pendampingan ini sudah sering diselenggarakan dan mendapatkan respons positif dari pelaku UMKM di berbagai kota.
"Semarang adalah kota keempat dari sepuluh kota yang menjadi target pelaksanaan program ini. Setiap kota yang dipilih memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan UMKM di daerah tersebut," jelas Jani.
Dalam proses seleksi, program ini telah menerima lebih dari 2.500 pendaftar dari berbagai daerah. Setelah melalui tahapan seleksi yang ketat, terpilihlah 400 UMKM yang akan mendapatkan pendampingan intensif.
UMKM ini tersebar di berbagai kota, termasuk Kota Semarang, yang memiliki potensi besar dalam berbagai sektor usaha.
Adapun UMKM yang mendapatkan pelatihan dalam Program Mikro Mandiri 2024 berasal dari tujuh sektor unggulan, yaitu fesyen, home decor, kuliner, ekonomi kreatif, perikanan dan peternakan, pertanian dan perkebunan, serta pariwisata.
Pemilihan sektor-sektor ini didasarkan pada kebutuhan pasar serta potensi pertumbuhan yang dapat dikembangkan melalui pendampingan dan pelatihan yang diberikan.
Program ini tidak hanya berfokus pada pemberdayaan bisnis, tetapi juga mengedepankan pengembangan kapasitas personal dari para pelaku UMKM, seperti peningkatan kemampuan manajerial, strategi pemasaran digital, serta keterampilan dalam mengelola keuangan.
Jani berharap dengan adanya pendampingan ini, UMKM dapat lebih mandiri dalam menjalankan usahanya dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar global.
" Ilmu yang dismpaikan dapat diserap dari para fasilitator yang mendampingi bisa menjadi bekal pelaku UMKM," harap Jani.
Selain itu, inisiatif ini juga sejalan dengan misi pemerintah untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.
UMKM selama ini telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam memperluas skala usahanya.
Dengan dukungan yang komprehensif seperti yang diberikan melalui Program Mikro Mandiri 2024, diharapkan UMKM dapat tumbuh lebih pesat dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
tag: berita