Wapres Maruf Amin: ASEAN Siap Jadi Pemimpin Stabilitas dan Pertumbuhan di Kawasan Indo-Pasifik

images

Nasional

Tim Jateng Report

11 Okt 2024


JAKARTA (Jatengreport.com) - Indo-Pasifik, sebagai kawasan strategis bagi perekonomian dunia, menyumbang lebih dari 60% PDB global dan hampir setengah dari total perdagangan internasional. Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyoroti potensi besar yang dimiliki ASEAN dalam menjaga stabilitas dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di kawasan dan global. Hal ini disampaikan Wapres dalam pidato kuncinya pada ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2024 yang berlangsung di Convention Hall, Hotel Landmark, Vientiane, Laos, Jumat pagi (11/10/2024).

“Dengan posisi strategis yang dimiliki, ASEAN berpeluang besar untuk memainkan peran sentral dalam menjaga stabilitas serta menggerakkan pertumbuhan di kawasan dan dunia,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres menjelaskan, meskipun perdagangan global mengalami penurunan pada 2023 akibat disrupsi geopolitik, perdagangan intra-ASEAN justru mencapai 3,5 triliun dolar AS, lebih tinggi dari masa pra-pandemi. Selain itu, investasi ke ASEAN mencapai 229 miliar dolar AS, dengan sektor keuangan dan teknologi menunjukkan peningkatan signifikan. Capaian ini, menurut Wapres, menegaskan posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional dan global.

Pada forum yang bertajuk “Implementasi Strategis ASEAN Outlook On The Indo-Pacific (AOIP) Bagi Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan”, Wapres berharap AIPF 2024 dapat melanjutkan kesuksesan dari Keketuaan Indonesia pada tahun sebelumnya.

“Saya mengapresiasi penyelenggaraan AIPF tahun ini guna mempercepat penerapan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP), serta melanjutkan kesuksesan tahun lalu. AIPF bertujuan memperkuat kerja sama konkret dan inklusif untuk mengubah tantangan menjadi peluang,” tuturnya.

Wapres juga menekankan pentingnya mendorong investasi hijau di tengah tantangan global, seperti stagnasi ekonomi dan disrupsi perdagangan. Menurutnya, ASEAN perlu memadukan inovasi sektor lingkungan hidup dengan transformasi digital demi keberlanjutan ekonomi.

“ASEAN perlu menyelaraskan inovasi di sektor lingkungan hidup dengan transformasi digital, yang dapat berkontribusi pada investasi dan sektor keuangan secara berkelanjutan,” kata Wapres.

Ia juga menyoroti perlunya peningkatan investasi pada transisi energi melalui teknologi bersih dan energi terbarukan. Berdasarkan data yang diungkapkan Wapres, investasi hijau di ASEAN mencapai 6,3 miliar dolar AS pada tahun 2023, meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Investasi hijau harus terus didorong demi tercapainya transisi energi kawasan pada tahun 2030,” imbuhnya.

Selain itu, Wapres menyoroti pentingnya penguatan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta. Ia mengapresiasi peluncuran Jaringan Bisnis ASEAN-Indo Pasifik (AIPBN), yang diharapkan dapat memperkuat dialog dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan di kawasan.

“AIPBN akan memperkuat kerja sama secara inklusif serta dialog antara pemangku kepentingan di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Wapres. AIPBN diharapkan dapat berperan dalam mobilisasi pembiayaan hijau, transfer teknologi, dan percepatan transisi energi.

“Dengan peran tersebut, AIPBN akan memastikan ASEAN tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan global,” tutupnya.

tag: berita



BERITA TERKAIT