Tren Pertanian Organik Semakin Diminati Petani Jawa Tengah

images

Jateng

Tim Jateng Report

28 Sep 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Tren pertanian organik semakin diminati oleh para petani di Jawa Tengah. Selain menawarkan harga yang lebih tinggi untuk produk pertanian, sistem ini juga meningkatkan mutu tanaman pangan, menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama, serta menjaga kualitas tanah. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, mengungkapkan hal ini pada Jumat (27/9/2024).

Menurut Dyah, minat petani terhadap pertanian organik terus mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah pengajuan sertifikasi pertanian organik sejak tahun 2023. Berdasarkan data dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Provinsi Jawa Tengah, pada 2023 terdapat total 19,16 hektare perkebunan kopi yang sudah disertifikasi organik. Sedangkan pada 2024, luas lahan yang sedang dalam proses sertifikasi mencapai 726,69 hektare.

“Minat terhadap pertanian organik semakin banyak. Ini karena pertanian organik lebih tahan serangan hama, lebih sehat, dan konsumen juga semakin banyak yang mencari produk organik,” jelas Dyah melalui pesan singkat.

Dishanpan Provinsi Jawa Tengah telah memfasilitasi para petani yang ingin beralih ke pertanian organik dengan membentuk LSO. Lembaga ini bertugas melakukan penilaian dan sertifikasi organik. Saat ini, hanya Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memiliki LSO berstatus negeri di Pulau Jawa.

Dyah menambahkan, untuk mendapatkan sertifikat organik, lahan pertanian harus bebas dari penggunaan bahan kimia selama 2-3 tahun. Selain itu, air irigasi dan lahan juga harus bersih dari polusi pupuk kimia.

“Beberapa wilayah yang telah mengajukan sertifikasi pertanian organik di antaranya Wonogiri, Kendal, Pekalongan, Brebes, Batang, dan Purworejo. Produk pertanian yang disertifikasi mencakup kopi, beras, gula aren, hingga manggis,” lanjutnya.

Dyah berharap agar semakin banyak petani yang beralih ke budidaya tanaman organik. Selain lebih sehat untuk tanah, metode ini juga membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia, serta meningkatkan nilai jual produk.

“Dari sisi harga, produk organik memang lebih mahal dibandingkan produk biasa. Selain itu, rasa beras organik juga lebih enak,” tutup Dyah.

tag: berita



BERITA TERKAIT