Pemerintah Jamin Keamanan Siber KTT G20
JAKARTA (Jatengreport.com) - Pemerintah Indonesia menjamin keamanan siber selama penyelenggaran KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang ditunjuk pemerintah sebagai leading sector untuk melakukan pengamanan siber menyatakan bahwa pengamanan telah dilakukan sebelum hari pelaksanaan KTT G20, dan masih akan dilakukan sesudah KTT G20 digelar.
“Pengamanan siber yang dilakukan BSSN tidak hanya dilakukan pada hari pelaksanaan KTT G20 saja tetapi juga sebelum dan sesudah KTT G20 digelar,” ujar Juru Bicara BSSN Ariandi Putra pada saat siaran pers via kanal Youtube Komkominfo (26/10).
Ariandi mengatakan pengamanan siber KTT G20 ini sudah dilakukan sejak bulan Juli yang lalu. Ada terdapat beberapa ancaman siber yang berhasil teridentifikasi BSSN, termasuk ancaman berupa spear phishing.
“Ancaman-ancaman tersebut antara lain seperti spear phishing (peretasan spesifik), malicious document atau virus yang ditempelkan pada dokumen, hijacking, fake wifi hingga operasi malware,” ujarnya.
Sebelum acara, kata Ariandi, pihaknya telah melakukan audit sistem manajemen informasi, pengukuran tingkat keamanan siber, serta memonitor anomali traffic dan potensi ancaman siber.
“Pada saat acara kita akan melakukan monitoring anomali traffic, pemantauan informasi insiden, pengamanan sinyal dan kontra penginderaan, serta melakukan digital forensik,” ucapnya.
BSSN juga sempat memantau potensi ancaman pencurian data dari sebelum gelaran KTT hingga berakhirnya Presidensi G20 Indonesia.
Dalam melakukan pengamanan, BSSN bekerjasama dengan stakeholder terkait seperti TNI, Polri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementrian Komunikasi dan Iformatika, Kementerian Kesehatan, Sekretariat Kabinet dan sejmulah pihak lainnya.
“Kami juga bekerja sama dengan penyelenggara jaringan internet dan EO (event organizer) yang mengampu pagelaran G20 ini. Ini sudah dilakukan sejak Juli lalu,” kata Ariandi.
BSSN masih akan terus melakukakn pengamanan setelah acara KTT G20 selesai. BSSN akan mengidentifikasi celah keamanan siber dan potensi ancaman pengungkapan data serta melakukan digital forensik dan insiden respons.
“Ini langkah-langkah yang kita lakukan agar penyelenggaraan KTT G20 bisa terlaksana dengan baik,” tegasnya.