Mahasiswa KKN Undip Gandeng Kelompok Tani di Desa Wonorejo Sragen Produksi Pupuk Organik Dari Limbah Ternak Guna Tingkatkan Hasil Pertanian

images

Jateng

Tim Jateng Report

06 Agt 2024


SRAGEN (Jatengreport.com) - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP periode 2023/2024 melakukan kegiatan sosialisasi mengenai pembuatan pupuk organik berbasis limbah ternak dengan bahan – bahan yang terjangkau, sebagai tindakan awal dalam mencegah terjadinya limbah ternak yang tidak terpakai untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat untuk mewujudkan Indonesia bersih, bertempat di balai desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Selasa (6/8).

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024, Firdhaus Alfath Putra Answiary mengajak para kelompok tani Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen untuk biijak dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah guna meningkatkan kualitas serta hasil pertanian. 

“Program penyuluhan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat desa Wonorejo dalam mencegah limbah ternak yang terbuang secara percuma yang menyebabkan pencemaran lingkungan di desa Wonorejo. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 dari program studi Peternakan dibimbing oleh Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T. melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada kelompok tani Desa Wonorejo,” ungkap Firdhaus 

Program ini bertujuan supaya warga desa khususnya para petani yang mempunyai ternak dirumahnya lebih bijak dalam mengelola limbah ternak menjadi barang yang mempunyai banyak sehingga hasil panen yang didapat pun meningkat dan berkualitas

Pembuatan pupuk organik merupakan langkah penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Dengan metode yang tepat, pupuk organik tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan. 

 

Adopsi dan promosi pupuk organik dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi tantangan pertanian global dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Sosialisasi dan penyuluhan dilakukan dengan memberikan pemahaman mengenai bahaya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh  kontaminasi limbah peternakan.

Selain sosialisasi bahaya pencemaran lingkungan, juga diberikan penyuluhan cara pembuatan pupuk organik dari limbah ternak seperti apa saja komposisi yang digunakan, bagaimana langkah – langkah dalam tahap pembuatan, keuntungan pupuk organik yang dibuat dengan pupuk lainnya, berapa lama proses fermentasi dalam tahap pembuatan pupuk.

Terakhir ditutup berdiskusi dengan kelompok tani mengenai pengalaman dalam pembuatan pupuk organik baik padat ataupun cair. Pupuk organik yang dibuat hanya boleh dibuka untuk menambahkan cairan mollases (tetes tebu) dan larutan EM4 secara berkala hingga minimal dua minggu untuk siap dipakai. 
 

tag: jateng



BERITA TERKAIT