Ekspor Jawa Tengah Melonjak, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono Minta Petani Terus Berinovasi dan Pertahankan Kualitas

images

Jateng

Bintang

02 Agt 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Dalam beberapa bulan terakhir, ekspor dari Jawa Tengah menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Hal ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, tetapi juga memberikan harapan baru bagi para petani dan pelaku usaha khususnya di sektor pertanian.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah melaporkan bahwa nilai ekspor pada Juni 2024 mencapai 896,50 juta dolar AS, tumbuh 1,03 persen secara year-on-year (y-on-y) dibandingkan dengan Juni 2023. Pertumbuhan ini merupakan hasil positif dibandingkan dengan Juni 2023.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, mengapresiasi pencapaian ini dan menyampaikan harapannya agar para petani di Jawa Tengah terus mampu memberikan hasil yang optimal.

"Peningkatan ekspor ini menunjukkan bahwa produk-produk kita memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar internasional. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Para petani harus terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya agar kita bisa mempertahankan dan bahkan meningkatkan angka ekspor ini," ujar Ferry, di Semarang, Jumat (2/8).

Ferry menambahkan, peningkatan ekspor ini juga menjadi bukti nyata bahwa kerja keras petani Jawa Tengah tidak sia-sia.

"Para petani kita adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka bekerja keras setiap hari untuk memastikan ketersediaan pangan bagi kita semua. Dengan dukungan yang tepat, saya yakin mereka bisa terus berkontribusi lebih besar lagi," tambahnya.

 

Diketahui, untuk impor Jawa Tengah pada Juni 2024, mengalami pertumbuhan positif secara month-to-month (m-to-m) dibandingkan Mei 2024 sebesar 2,81 persen, mencapai 1.344,29 juta dolar AS, sehingga Neraca Perdagangan Jawa Tengah mengalami defisit sebesar 474,79 juta dolar AS.

Sektor pendidikan juga memberikan andil sebesar 0,03 persen, yang menunjukkan ekonomi Jateng masih cukup bagus. Hal ini terlihat dari kelompok pendidikan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen karena biaya pendidikan pada tahun ajaran baru 2023/2025.

Lima komoditas dengan andil deflasi dan inflasi m-to-m terbesar di Jateng pada Juli 2024 adalah bawang merah, cabai merah, tomat, telur ayam ras, dan bawang putih.

Ferry  juga menyerukan kepada pemerintah daerah untuk terus memberikan perhatian lebih dalam hal bantuan teknis, pelatihan, dan akses terhadap teknologi pertanian terbaru.

"Pemerintah harus hadir memberikan solusi konkret agar para petani bisa lebih produktif dan efisien. Dengan begitu, kita tidak hanya meningkatkan ekspor, tetapi juga kesejahteraan para petani itu sendiri," tegasnya.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, diharapkan Jawa Tengah bisa terus mencatatkan prestasi gemilang dalam ekspor produk pertanian, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (Adv)

tag: berita



BERITA TERKAIT