Disporapar dan SCU Bersinergi, Desa Wisata Jawa Tengah Semakin Berkembang
SEMARANG (Jatengreport.com) - Soegijapranata Catholic University (SCU) bersama Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (Disporapar Prov Jateng) berupaya memberikan pendampingan kepada desa wisata di Jawa Tengah.
Hal tersebut dibahas dalam Serial Diskusi yang diselenggarakan Pusat Studi Desa dan Kawasan (PSDK) SCU. Bersama masyarakat desa wisata dan Disporapar dari berbagai daerah, mereka berdiskusi secara hybrid di Lib Cafe, Kampus 1 SCU Bendan pada 23 Juli 2024. Forum ini menghadirkan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) SCU, Haryo Perwito, MA-TRM dan Adhyatma Parekraf Ahli Muda Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan.
“Bukan hanya penelitian, nanti hasilnya dihubungkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fokus pada pendampingannya,” ungkap Ketua PSDK SCU, Drs. Andreas Pandiangan, MSi.
Topik Bahasan
Dalam forum tersebut, Haryo berupaya mendalami perilaku Generasi Z dalam memilih destinasi wisata. “Upayanya dengan menjodohkan kebutuhan wisata dengan apa yang ditawarkan di desa wisata. Agar mereka tidak ke kota dan menikmati rasanya di desa,” jelasnya.
Di sisi lain, pengadaan infrastruktur digital yang erat dengan Generasi Z menurutnya menjadi tantangan terbesar. “Membayangkan desa tradisional bisa hilang originalitasnya. Perlu pendekatan mendalamnya nanti seperti apa agar cocok dengan para Gen Z,” tegas Haryo.
Pendekatan tersebut diharapkannya dapat mendukung keberlanjutan desa wisata. Selain itu, memberikan nilai keunikan dengan menghadirkan produk khas bisa menjadi kiat lain mendorong keberlanjutan desa wisata.
Program Pemerintah
Sebagai informasi, saat ini ada lebih dari 850 desa wisata yang tersebar di Jawa Tengah. “Ada 3 desa wisata yang saat ini berhasil masuk ke 50 besar ajang nasional, di tingkat internasional ada Kampung Singkong dari Salatiga yang berhasil mendapatkan ASEAN Sustainable Tourism Award,” tambah Riyadi.
Di sisi lain, beliau menyayangkan ada lebih dari 200 di antaranya sudah tidak lagi aktif. Berkaca pada hal tersebut, pihaknya telah mempersiapkan program pengembangan desa wisata memberikan bantuan keuangan. Dalam hal ini, khususnya untuk memenuhi sarana prasarana yang berbentuk bangunan fisik.
Menurut keterangannya, Disporapar Prov Jateng telah menggelontorkan dana sebanyak 18,5 Milyar yang menyasar 181 desa wisata pada tahun ini. “Harus diakui pengunjungnya belum sebanyak daya tarik wisata, tapi terus kita genjot karena kaitannya dekat dengan pendapatan masyarakat,” tegas Riyadi.
Pihaknya juga menggandeng Dinas Koperasi UKM Prov Jateng untuk memberikan pendampingan kepada lebih dari 300 para pelaku usaha di desa wisata.
tag: berita