53 Inovator Pamerkan Karya dan Inovasi, PPI Jateng 2024 Berlangung Meriah!

images

Jateng

Tim Jateng Report

12 Jul 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Pameran Produk Inovasi (PPI) Jawa Tengah 2024 yang diadakan di Alun-Alun Kabupaten Cilacap pada Rabu (10/7/2024) berlangsung meriah dan ramai dengan pengunjung. Lebih dari 53 inovator dari berbagai daerah memamerkan hasil karya dan inovasi mereka.

Salah satu stan yang menarik perhatian pengunjung adalah dari Kabupaten Sragen, yang memamerkan Alat Penjernih Air Limbah (Alpa) dan lampu portabel alternatif Priskol yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan bakar.

Alpa menjadi sorotan karena dirancang untuk mengatasi masalah limbah domestik yang dihasilkan oleh UKM atau rumah tangga. Alat ini menggunakan metode elektrolis dan diciptakan oleh para santri. Ketua Tim Penciptaan Alpa, Muhammad Hanif Al Falah, mengungkapkan bahwa ide pembuatan Alpa muncul dari keresahan para petani yang sawahnya tercemar oleh limbah rumah tangga.

"Kami adalah siswa SMA Science Plus Baitul Quran Boarding School, Sragen, yang lokasinya dekat dengan area persawahan. Kami melihat ada masalah limbah yang mempengaruhi kondisi sawah, seperti di daerah Sukoharjo," katanya.

Ia menambahkan bahwa limbah UKM yang dibuang tanpa diolah menghambat produksi pertanian. Melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah, dibentuk tim untuk menciptakan alat tersebut.

"Alat ini menggunakan metode elektrolis untuk menguraikan limbah. Cara kerjanya adalah alat ini terhubung ke listrik AC agar listrik mengalir ke elektroda. Air limbah yang sudah ada elektrodenya akan bereaksi untuk menjernihkan air. Alat ini juga dilengkapi dengan monitor pH," jelasnya.

Hanif berharap Alpa bisa terus dikembangkan dan menjadi solusi untuk mengurangi limbah air akibat produksi UKM.

"Kami akan terus mengembangkan alat ini agar bisa diproduksi dan dimanfaatkan masyarakat untuk mengurangi limbah air," tuturnya.

Sementara itu, Arfian Nova Hermawan dari Desa Miri, Kecamatan Kedawung, Sragen, menciptakan lampu portabel alternatif Priskol yang dapat menyala dengan minyak goreng tanpa baterai atau perlu diisi ulang.

"Lampu ini menggunakan sistem konversi energi panas menjadi energi listrik, dengan panas yang berasal dari minyak goreng," katanya.

Menurut Arfian, lampu ini efektif sebagai alternatif pencahayaan saat listrik padam.

"Dengan 50 ml minyak goreng, lampu LED bisa menyala selama lima hingga enam jam," ujarnya.

Stan Kabupaten Batang juga menampilkan inovasi menarik berupa injektor biogas yang dapat menyimpan dan mengawetkan produksi gas bio dari sistem biodigester penghasil gas metan. Inovator alat ini, Moh Arief Edyanto, menjelaskan bahwa alat ini memiliki beberapa keunggulan, termasuk kemampuan distribusi biogas yang mudah dan menjadi alternatif energi yang minim polusi dan ramah lingkungan.

Bahan dan material pembuatan alat ini mudah didapat dan tersedia di lingkungan sekitar, sehingga mendukung teknik penyimpanan biogas dalam tabung yang aplikatif.

"Selain itu, penerapannya mudah dan aman pada skala rumah tangga, serta injektor ini juga dapat berfungsi ganda sebagai kompresor angin," tandasnya.

tag: jateng



BERITA TERKAIT